kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Prospek Medikaloka Hermina (HEAL) Didorong Ekspansi dan Pasien BPJS


Sabtu, 17 Februari 2024 / 06:05 WIB
Prospek Medikaloka Hermina (HEAL) Didorong Ekspansi dan Pasien BPJS
ILUSTRASI. RS Hermina PT Medikaloka Hermina Tbk HEAL


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) diperkirakan tetap bertumbuh positif di 2024.

Prospek perseroan didorong agresivitas ekspansi dan pasien BPJS Kesehatan.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Bryan Soetopo mengatakan, tahun ini perseroan berencana untuk terus menggeber ekspansinya dengan menambah empat rumah sakit baru.

Keempat rumah sakit tersebut berlokasi di Pasuruan, Madiun, PIK 2, dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Juga: Kinerja Sejumlah Emiten Rumah Sakit Diprediksi Tumbuh, Cek Rekomendasi Analis

Penambahan rumah sakit baru itu akan meningkatkan jaringan HEAL menjadi 51 rumah sakit.

Dengan strategi tersebut, Bryan meyakini perseroan semakin mampu menangkap permintaan layanan kesehatan yang terus meningkat di Indonesia, terutama kemampuan perseroan untuk menangkap rumah tangga berpenghasilan menengah ke bawah yang menggunakan BPJS.

HEAL memiliki kontribusi BPJS tertinggi terhadap pendapatan yang mencapai 71,4% hingga September 2023.

Sehingga ia memperkirakan hal ini akan mendorong pertumbuhan volume rawat inap dan rawat jalan.

Baca Juga: Emiten Rumah Sakit Banyak Ekspansi, Kinerja Diramal Masih Sehat

"Belum lagi populasi Indoensia hampir mencapai 280 juta orang, dan oleh karena itu permintaan untuk sektor kesehatan di Indonesia juga akan terus tumbuh," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (15/2).

 

Analis BRI Danareksa Sekuritas Ismail Fakhri Suweleh dalam risetnya, Jumat (12/1) juga sepakat bahwa prospek HEAL didorong dari pasien BPJS.

Ia mencermati dari data pasien Puskesmas yang menggunakan BPJS dari 2016 - 2021 yang dirujuk ke rumah sakit yang terdaftar dan menemukan bahwa sekitar 5%-6% dari volume BPJS nasional digunakan untuk HEAL.

"Kami memperkirakan tren ini akan terus berlanjut, sehingga HEAL akan tetap menjadi penerima manfaat utama dari peningkatan volume BPJS," sebutnya.

Baca Juga: Medikaloka Hermina (HEAL) Getol Ekspansi Jaringan Rumah Sakit Baru di Tahun Ini

Analis Sucor Sekuritas Eriza Putri berpandangan, perpaduan agresivitas ekspansi rumah sakit dan pasien BPJS akan mendorong pertumbuhan laba bersih hingga 25% dalam lima tahun ke depan.

Pandangan itu didorong dari kuatnya pertumbuhan pendapatan HEAL dan melandainya biaya IT, serta strategi peningkatan intensitas pasien.

Secara industri, Ismail juga berpandangan dukungan pemerintah terhadap pertumbuhan industri tetap utuh.

Pihaknya telah meninjau lebih lanjut rancangan akhir RUU Omnibus yang telah diratifikasi dan menemukan bahwa beberapa hal penting tidak mengalami perubahan selama proses pengesahan.

Misalnya, perubahan dalam pendekatan penganggaran layanan kesehatan, Surat Tanda Registrasi (STR) tenaga kesehatan yang akan berlaku tanpa batas waktu, skema rumah sakit pendidikan, dan ijin praktik tenaga asing.

Baca Juga: Medialoka Hermina (HEAL) Gencar Ekspansi Rumah Sakit Baru

"Selain itu, ketika peraturan pelaksana masih dalam proses uji publik, tinjauan kami menyimpulkan bahwa fokus pemerintah tetap pada peningkatan upaya promotif dan preventif untuk mencapai tujuan Omnibus Law, dengan tujuan utama untuk meningkatkan harapan hidup," paparnya.

Dari berbagai hal itu, Henan Putihrai Sekuritas memproyeksikan HEAL mampu mencetak pertumbuhan pendapatan sekitar 9%-11% atau berada di atas Rp 6 triliun.

Sucor Sekuritas juga memperkirakan pendapatan HEAL di 2024 sebesar Rp 6,75 triliun dengan laba bersih Rp 719 miliar.

Di sisi lain, Investment Consultant Reliance Sekuritas Reza Priyambada menilai risiko dari HEAL adalah tersendatnya pembayaran BPJS.

"Selain itu jika ada perlambatan dalam pembangunan rumah sakit baru, serta pengembangan kompetensi dari dokter maupun perawat," katanya.

Reza merekomendasikan buy HEAL dengan target harga Rp 1.520. Bryan dan Ismail juga merekomendasikan buy HEAL dengan target harga Rp 1.900 dan Rp 1.800.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×