CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.341.000   -7.000   -0,30%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

Prospek IPO Asia Tenggara Cerah Hingga 2026: Indonesia Unggul?


Minggu, 23 November 2025 / 21:25 WIB
Prospek IPO Asia Tenggara Cerah Hingga 2026: Indonesia Unggul?
ILUSTRASI. Prospek pasar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Asia Tenggara diperkirakan tetap cerah pada tahun 2026. KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Yudho Winarto

Sentimen Membaik, Namun Tantangan Tetap Ada

Meski sentimen pasar membaik pasca Pemilu 2024, investor tetap berhati-hati menghadapi tekanan makro seperti penurunan harga komoditas, tensi perdagangan global, serta penyesuaian tenaga kerja.

Deloitte menyebut pipeline IPO kuartal IV-2025 mencakup perusahaan teknologi, logistik, dan jasa keuangan.

Namun minat yang besar hanya akan muncul jika perusahaan mampu menunjukkan profitabilitas dan ketahanan yang kuat.

Sementara itu, dari sisi jumlah, Malaysia memimpin dengan 48 IPO dan dana yang dihimpun mencapai US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 18,33 triliun, sebagian besar dari pasar ACE Market.

Baca Juga: Prospek IPO Indonesia 2026 Cerah, Ini Sektor Unggulan yang Menarik bagi Investor

Kondisi Kawasan Membaik

Hingga pertengahan November 2025, terdapat 102 IPO di enam bursa utama Asia Tenggara; Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina dengan total dana mencapai US$ 5,6 miliar atau sekitar Rp 93,3 triliun.

Meski jumlah IPO menurun, total dana yang dihimpun justru naik 53% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan ini didorong oleh: ukuran transaksi yang lebih besar, pergeseran dinamika sektor, dan kinerja bursa yang stabil di Singapura, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.

“Terjadi peningkatan IPO bernilai tinggi di sektor real estat data, jasa keuangan, dan konsumer,” tulis Deloitte.

Baca Juga: Kinerja Terus Membaik, GOTO Diproyeksikan Kian Dekat Mencetak Keuntungan

2026 Diprediksi Minim IPO Jumbo

Pengamat Pasar Modal Universitas Indonesia Budi Frensidy memproyeksikan, jumlah IPO jumbo pada 2026 tidak akan terlalu banyak.

“Yang besar kemungkinan hanya grup ABC, grup Orang Tua, Inalum, dan beberapa lighthouse lainnya,” katanya kepada Kontan.co.id.

Jumlah perusahaan yang melantai di bursa pada 2026 diperkirakan tidak jauh berbeda dari tahun ini. Namun, kualitasnya kemungkinan lebih baik.

“Sebab yang dikejar bukan lagi sekadar jumlah, tetapi perusahaan dengan fundamental kuat dan aset atau pendapatan besar,” tandasnya.

Selanjutnya: PIS Percepat Transformasi Maritim untuk Perkuat Logistik Nasional

Menarik Dibaca: Cara Mengaktifkan Fitur Facebook Pro, Ikuti Langkah Demi Langkah Berikut Ini Ya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×