kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   6.000   0,39%
  • USD/IDR 16.200   -65,00   -0,40%
  • IDX 7.080   -2,93   -0,04%
  • KOMPAS100 1.048   -3,07   -0,29%
  • LQ45 822   1,36   0,17%
  • ISSI 211   -2,01   -0,94%
  • IDX30 422   2,45   0,58%
  • IDXHIDIV20 505   4,21   0,84%
  • IDX80 120   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 123   -1,69   -1,35%
  • IDXQ30 140   1,02   0,74%

Prospek Dipandang Positif, Begini Rekomendasi Saham Adi Sarana Armada (ASSA)


Selasa, 07 Januari 2025 / 19:26 WIB
Prospek Dipandang Positif, Begini Rekomendasi Saham Adi Sarana Armada (ASSA)
ILUSTRASI. Adi Sarana Armada (ASSA) mencetak kinerja positif hingga September 2024 yang diperkirakan berlanjut hingga tahun ini.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mencetak kinerja positif hingga September 2024. Pertumbuhan kinerja yang positif itu diperkirakan berlanjut hingga tahun ini.

Sebagai pengingat, ASSA mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 5,2% menjadi Rp 3,64 triliun di kuartal III 2024. Pertumbuhan pendapatan, efisiensi, hingga penurunan rugi entitas asosiasi mendorong laba bersih ASSA melesat 307% menjadi Rp 268,2 miliar.

Analis NH Korindo Sekuritas Richard Jonathan Halim mengatakan, kinerja ASSA didukung pertumbuhan seluruh segmen bisnis perusahaan. Segmen penyewaan kendaraan menjadi kontributor terbesar pendapatan.

Baca Juga: Separuh Growth Stock Tumbuh Negatif, Namun Banyak yang Diyakini Masih Prospektif

Dia melihat pada segmen tersebut ASSA mengambil pendekatan yang lebih konservatif dalam pemilihan klien, dengan fokus pada stabilitas dan kemitraan jangka panjang. Tren pergeseran dari kepemilikan aset ke penyewaan kendaraan, karena banyak perusahaan mengurangi belanja modal, telah menyebabkan pertumbuhan yang stabil di segmen ini.

Selain itu, Richard melihat bahwa ASSA juga mengoptimalkan penggunaan kendaraan berpelat kuning melalui anak perusahaannya yang mendapatkan keuntungan dari tarif PPN yang lebih rendah sebesar 1,1%. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk menghemat 10% biaya PPN.

Kinerja positif ASSA diperkirakan masih berlanjut, terlebih ekspansi Coldspace ke dalam logistik rantai dingin di Indonesia. "Langkah-langkah ini memperkuat posisi ASSA sebagai penyedia solusi logistik end-to-end terbesar di Indonesia," tulisnya dalam riset Jumat (15/11).

Baca Juga: Opsen Pajak Daerah bisa Mengerem Kinerja ASII dan IMAS, tapi Dorong ASSA dan ASLC

Analis Samuel Sekuritas, Farras Farhan menilai bahwa ekspansi tersebut akan memberi dorongan bagi kinerja perseroan ke depan. "ASSA meningkatkan segmen layanan pengiriman dengan menambahkan layanan first dan mid-mile, yang dapat terus meningkatkan pendapatan dan margin secara keseluruhan," sebut dia.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer menilai prospek ASSA di 2025 akan lebih baik. Menurut dia, ASSA didukung oleh diversifikasi bisnisnya, terutama melalui last-mile delivery (Anteraja) dan logistik yang terus berkembang seiring pertumbuhan e-commerce.

Segmen penyewaan kendaraan dan lelang kendaraan juga kami lihat masih cukup stabil, dengan transformasi digital menjadi nilai tambah untuk meningkatkan efisiensi operasional. Apalagi juga tren peralihan ke kendaraan bekas yang lebih terjangkau oleh masyarakat semakin terlihat seiring dengan menurunnya penjualan mobil baru di Indonesia.

Baca Juga: Melihat Prospek Kinerja Emiten Sektor Transportasi dan Logistik yang Masih Macet

Meski begitu, ASSA tak lepas dari tantangan yakni dari sentimen opsen pajak. "Namun, fokus pada layanan ber-margin tinggi seperti logistik berbasis teknologi dan lelang kendaraan diharapkan dapat mengurangi dampak tekanan tersebut," kata Miftahul kepada Kontan.co.id, Selasa (7/1).

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta menilai prospek ASSA masih cukup stabil. Sebab, Proyek Strategis Nasional (PSN) masih akan berlanjut, kendati untuk PSN baru belum akan digalakkan lantaran pemerintah masih berupaya menyehatkan APBN.

"Lalu daya beli yang masih cukup baik, juga akan meningkatkan permintaan dari pembelian daring sehingga akan meningkatkan kinerja distribusi ASSA," sambung dia.

Baca Juga: Kinerja IDX Transportasi & Logistik Macet, Simak Rekomendasi Saham Konstituennya

Richard melanjutkan bahwa di tahun 2025, fokus ASSA juga mencapai target pertumbuhan pendapatan sekitar 10%. Target ini dapat direalisasikan melalui pelanggan-pelanggan besar baru di sektor FMCG yang akan mulai dilayani secara bertahap tahun ini.

"Ke depannya dengan pencapaian profitabilitas tersebut tidak menutup kemungkinan perseroan akan tetap membagikan dividen dengan nilai yang menarik," paparnya.

NH Korindo dan Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy ASSA dengan target harga Rp 1.100 per saham. Sementara, secara teknikal Mifta merekomendasikan buy on weakness dengan target Rp 690 dan Nafan merekomendasikan akumulasi dengan target Rp 775 per saham.

Selanjutnya: Sektor Jasa Keuangan Stabil, Pasar Cermati Kebijakan Donald Trump

Menarik Dibaca: 4 Cara Menurunkan Kadar Gula Darah Setelah Bangun Tidur, Penderita Diabetes Bisa Coba

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×