kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.524.000   9.000   0,59%
  • USD/IDR 16.200   -100,00   -0,62%
  • IDX 7.163   83,30   1,18%
  • KOMPAS100 1.069   11,81   1,12%
  • LQ45 837   10,56   1,28%
  • ISSI 216   0,73   0,34%
  • IDX30 429   5,85   1,38%
  • IDXHIDIV20 517   5,46   1,07%
  • IDX80 122   1,47   1,22%
  • IDXV30 126   0,22   0,17%
  • IDXQ30 143   1,38   0,97%

Prospek AUD dan JPY Tetap Menarik di Tengah Tekanan Mata Uang Utama


Jumat, 04 Oktober 2024 / 15:27 WIB
Prospek AUD dan JPY Tetap Menarik di Tengah Tekanan Mata Uang Utama
ILUSTRASI. Mayoritas mata uang utama melemah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS).. ( The Yomiuri Shimbun )


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas mata uang utama melemah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Meski Begitu, AUD dan JPY dinilai masih tetap prospektif.

Berdasarkan data Trading Economics, sepekan terakhir (Week to Week/WtW) dolar AS unggul dari hampir seluruh mata uang utama pada Jumat (4/10). Penurunan terbesar terjadi pada mata uang Yen (JPY), tercermin pairing USDJPY menguat 2,71%. Disusul pairing NZDUSD yang turun 2,07% WtW, GBPUSD 1,74%, dan EURUSD sebesar 1,19% WtW.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang, Lukman Leong mengatakan secara umum kondisi saat ini memang sangat mendukung dolar AS. Hal itu didorong permintaan safe haven dan komentar hawkish Powell.

Baca Juga: Dolar AS Mendekati Level Tertinggi 6 Minggu Jelang Laporan Ketenagakerjaan AS

Di sisi lain, melemahnya JPY dan GPB seiring komentar dovish dari pejabat-pejabat mereka sendiri, PM Jepang dan kepala Bank of England (BoE). Sementara untuk NZD juga akibat fundamental ekonominya.

"Inflasi di kuartal II turun tajam, dari 4% menjadi 3,3%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (4/10).

Lalu untuk EUR, Lukman melihat pelemahannya lebih terbatas. Menurutnya, pasar merespons data inflasi Eropa yang telah turun ke 1,8% di bawah target European Central Bank (ECB) sebesar 2%.

Dari berbagai hal tersebut dan situasi saat ini, Lukman menilai AUD masih cukup menarik. Reserve Bank of Australia (RBA) diperkirakan akan menjadi yang paling tidak agresif dalam menurunkan suku bunga, karena inflasi yang masih bertahan tinggi.

Baca Juga: Prabowo Pertimbangkan Ubah Asumsi Makro 2025

"China yang diperkirakan masih akan terus memberikan stimulus, malah lebih besar ke depannya juga akan sangat mendukung AUD mengingat keduanya adalah partner perdagangan terbesar dua arah," kata Lukman.

Selain AUD, dirinya berpandangan JPY juga masih cukup menarik. Menurutnya, tekanan mata uang Yen saat ini lebih dikarenakan komentar dari PM Jepang, tetapi Lukman melihat untuk jangka panjang implementasi Bank of Japan (BoJ) akan berbeda.

Dus, Lukman memperkirakan AUD akan berada di 0,64-0,65 pada akhir tahun. Sementara JPY akan berada di level 140.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×