kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek Aneka Tambang (ANTM) terpoles harga emas dan nikel


Rabu, 21 Oktober 2020 / 18:15 WIB
Prospek Aneka Tambang (ANTM) terpoles harga emas dan nikel
ILUSTRASI. Total penjualan emas Aneka Tambang (ANTM) selama sembilan bulan mencapai 14.882 kg


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lini bisnis penjualan emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan kinerja yang apik sepanjang kuartal ketiga 2020. Mengutip keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Rabu (21/10), sepanjang periode Juli-September 2020, ANTM menjual 6.967 kilogram (kg) emas atau setara 223.994 oz (unaudited).

Realisasi ini melesat 147% dibandingkan dengan penjualan emas pada triwulan kedua 2020 yang hanya 2.818 kg atau 90.600 ons.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu menilai, ANTM memiliki keunggulan tersendiri karena memiliki dua komoditas yang saat ini sedang dalam fase uptrend, yaitu emas dan nikel.

Meskipun secara year-on-year volume penjualan emas ANTM menurun 36,5% (kuartal ketiga 2019 penjualan mencapai 10.971 kg), Dessy menilai performa tahun ini masih cukup baik mengingat adanya kekhawatiran pelemahan permintaan terhadap emas. Kenaikan penjualan emas ANTM sebesar 147,2%  secara kuartalan dengan total penjualan selama sembilan bulan mencapai 14.882 kg telah mewakili 69% dari proyeksi tahunan yang dipasang oleh Samuel Sekuritas, yakni sebanyak 21.485 kg.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Tohir mengamanatkan emiten penghuni Indeks Kompas100 ini untuk mengelola Blok Wabu, tambang emas hasil penciutan wilayah PT Freeport Indonesia (PTFI). Sepemahaman awal Dessy, dalam penugasan ini, ANTM hanya akan menjadi pengelola. Sehingga, Dessy menilai hal ini tidak akan mengubah cadangan emas ANTM.

Baca Juga: Pekan ketiga Oktober 2020, batubara dan nikel masih jadi komoditas juara

Jika mengutip laporan keuangan ANTM pada semester pertama 2020, mayoritas beban pokok penjualan masih didominasi oleh biaya pembelian logam mulia, yakni senilai Rp 5,7 triliun atau 71,9% dari total beban pokok penjualan yang mencapai Rp 7,9 triliun.

“Namun, tentunya kami berharap selain fokus ke tambang nikel, ANTM juga dapat menambah cadangan emas sehingga bisa meningkatkan produksi emas sendiri,” ujar Dessy kepada Kontan.co.id, Rabu (21/10).

Sementara itu, ANTM juga ketiban berkah dengan adanya wacana pembentukan Holding Indonesia Battery yang merupakan hasil kerja sama dengan beberapa perusahaan milik negara, seperti PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Menurut Dessy, wacana tersebut sangat memberikan sentimen positif bagi ANTM terlebih untuk menyalurkan produksi nickel ore yang ekspornya telah dilarang per 1 Januari 2020.

“Kami menilai positif berita ini dan berharap kepastian nilai proyek seperti feasibility study serta groundbreaking pada tahun depan sehingga dapat mendorong performa ANTM secara keseluruhan,” sambung dia.

Baca Juga: Sepanjang kuartal III-2020, Aneka Tambang (ANTM) jual 6.967 kg emas




TERBARU

[X]
×