kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,33   -7,16   -0.78%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proses rampung, IPO Indo Oil Perkasa oversubsrcibed 28 kali


Jumat, 03 September 2021 / 16:46 WIB
Proses rampung, IPO Indo Oil Perkasa oversubsrcibed 28 kali
ILUSTRASI. Indo Oil Perksa berpotensi meraup dana segar Rp 40,5 miliar dari penjualan saham baru.


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses initial public offering (IPO) PT Indo Oil Perkasa Tbk telah memasuki tahap akhir. Perusahaan pengolahan kopra dan penjualan minyak kelapa ini baru saja mengakhiri proses penawaran umum.

Indo Oil Perkasa menggunakan harga pelaksanaan IPO Rp 270 per saham. Pada level harga ini, permintaan saham IPO mengalami kelebihan permintaan atawa oversubscribed 28 kali di penjatahan pooling.

"Permintaan ini menunjukkan tingginya minat investor untuk memperoleh saham perusahaan," ujar Direktur Utama Indo Oil Johan Widalkdo Liem, Jumat (3/9).

Indo Oil bakal mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 September. Indo Oil Perkasa menggunakan kode saham atawa ticker OILS.

Baca Juga: Indo Oil Perkasa menetapkan harga IPO sebesar Rp 270 per saham

Indo Oil Perkasa melepas sebanyak 150 juta saham baru atau 33,04% dari modal yang disetor penuh. Dengan harga pelaksanaan yang telah ditetapkan, perusahaan yang memiliki markas di Jawa Timur ini meraup dana segar Rp 40,5 miliar. Dana segar IPO tersebut akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja pembelian bahan baku produksi.

Dana segar yang diperoleh berpotensi lebih besar. Sebab, Indo Oil Perkasa juga menerbitkan 37,5 juta Waran Seri I. Setiap pemegang empat saham baru berhak memperoleh satu Waran Seri I, yang dapat dikonversi menjadi saham biasa dengan harga Rp 320 per saham.

Produk yang diproduksi perusahaan merupakan produk crude coconut oil (CNO) yang merupakan minyak kelapa mentah yang diperoleh dari kopra. Minyak kelapa dapat diolah lebih lanjut menjadi minyak kelapa refined coconut oil (RBD) yang dapat digunakan dalam berbagai produk dari industri kecantikan, makanan dan perawatan kesehatan. 

Baca Juga: Pilah-pilih saham IPO, pertimbangkan dulu hal ini

CNO merupakan salah satu komoditas minyak nabati yang semakin populer sebagai alternatif pengganti crude palm oil (CPO) yang saat ini dilanda masalah lingkungan dan minyak kedelai yang terkendala oleh ketersediaan lahan. 

"Oleh karenanya, prospek perusahaan kian terbuka lebar yang didapat dari kondisi yang menguntungkan. Antara lain, tingginya permintaan CNO, potensi lahan di Indonesia, pertumbuhan sektor agribisnis, serta peningkatan permintaan setiap tahunnya atas konsumsi minyak nabati lain sebagai alternatif CPO," terang Johan.

Permintaan CNO dunia saat ini didominasi oleh negara-negara yang mengembangkan produk turunan CNO, seperti Belanda, Amerika Serikat, Jerman, Italia, Prancis, China, Spanyol, Meksiko, dan Inggris. Untuk semakin melebarkan sayapnya OILS saat ini telah menjangkau pasar ekspor Sri Langka, Malaysia hingga ke Tiongkok.

Pertumbuhan Indo Oil Perkasa terbilang pesat. Pada 2020, Indo Oil Perkasa berada di urutan ketujuh eksportir minyak kopra di Indonesia dengan penjualan hampir mencapai Rp 300 miliar atau naik 300% dalam kurun tempo lima tahun terakhir.

Baca Juga: Ini sejumlah aspek yang perlu dipertimbangkan dalam memilih saham-saham IPO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×