kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Proses divestasi saham LINK masih berlanjut


Rabu, 20 Agustus 2014 / 14:02 WIB
Proses divestasi saham LINK masih berlanjut
ILUSTRASI. Dapat Subsidi Rp 7 Juta, Berapa Harga Motor Listrik Volta?


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rencana divestasi saham PT Link Net Tbk (LINK) oleh CVC Capital Partners masih berlanjut. Richard Kartawijaya, Direktur PT First Media Tbk (KLBV), induk usaha LINK mengatakan,  proses itu kemungkinan bisa diselesaikan di tahun ini.  

"Ya di tahun ini. Mereka (CVC) pasti divestasi. Namun kami belum dapat informasi lebih lanjut," ujar Richard saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini.

Divestasi seluruh saham LINK oleh CVC Capital Partners kian santer terdengar setelah CVC disebut-sebut sudah menunjuk tiga bank untuk mengatur penjualan saham itu. CVC dikabarkan akan melepas seluruh kepemilikannya di LINK dengan nilai sekitar US$ 500 juta.

Tiga bank yang ditunjuk CVC untuk mengatur proses itu adalah Credit Suisse Group AG, Deutsche Bank AG, dan Goldman Sachs Group Inc. Sayangnya, Richard juga mengaku masih belum tahu siapa pihak pembeli saham tersebut.

Saat ini, pengendalian saham LINK masih berada di tangan KLBV yang mengempit 41% saham. "Potensi yang akan membeli masih sangat banyak. Belum tahu apakah akan ada tender offer. Belum bisa komentar," ujarnya.

Sekedar mengingatkan, CVC memiliki saham LINK melalui Asia Link Dewa Pte Ltd. CVC mulai membenamkan modal di perusahaan milik Lippo Grup itu pada tahun 2011. Kala itu, CVC menginvestasikan US$ 275 juta dan belakangan menambah kepemilikannya di LINK.

Pada laporan keuangan LINK Semester I 2014, Asia Link tercatat menggenggam 49% saham. Di akhir tahun 2013, Asia Link hanya mengempit 33,94%. Lalu, Asia Link menambah investasinya hingga 49% pada saat LINK melakukan Initial Public Offering (IPO) saham perdana beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×