Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Link Net Tbk (LINK) mengantongi pinjaman baru sebesar US$ 6,82 juta atau senilai Rp 80 miliar (kurs Rp 11.681 per dolar). Dalam laporan keuangan audit LINK per 30 Juni 2014 terungkap, pinjaman itu terbagi menjadi dua bagian, yakni pinjaman senilai US$ 1,37 juta dan US$ 5,4 juta.
Pinjaman itu didapat LINK dari vendor bisnisnya, Cisco System Capital Asia Pte Ltd. Perjanjian yang diteken pada bulan lalu itu akan digunakan untuk membeli peralatan elektronik. Suku bunga pinjaman tersebut sebesar 2,35% per tahun dan berlaku sampai 3 tahun mendatang. Sampai saat ini, LINK belum menggunakan fasilitas tersebut.
Hingga paruh pertama tahun ini, LINK memiliki total pinjaman jangka panjang sebesar Rp 163,35 miliar. Jumlah pinjaman itu sedikit turun jika dibandingkan pada total pinjaman di akhir tahun lalu sebesar Rp 195,06 miliar.
Dari total pinjaman tersebut, LINK memiliki pinjaman pihak ketiga dalam dolar AS sebesar US$ 11,13 juta yang diperoleh dari Cisco. LINK juga memiliki pinjaman dari Citibank sebesar Rp 100 miliar.
Richard Kartawijaya, Direktur PT First Media Tbk (KLBV), induk usaha LINK mengatakan, saat ini perseroan akan meningkatkan jumlah home pass baik di beberapa kota. Perseroan menyiapkan dana sebesar Rp 1 triliun untuk ekspansi. "Untuk belanja modal kami juga sudah dapat dari bank. Namun jumlahnya belum bisa disebutkan," ujarnya saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.
LINK sendiri menargetkan bisa menambah 200.000 home pass alias kabel internet ke rumah pada tahun ini. Hingga saat ini, perseroan ini sudah menguasai 1,3 juta home pass. Untuk menambah jumlah home pass, LINK akan mencoba pasar baru di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). "Harapannya di akhir tahun bisa mencapai 1,4 juta home pass dari 1,2 juta di awal tahun," kata dia.
LINK juga sudah mulai memasarkan internet ke Bandung. Pihaknya menargetkan bisa menyasar 50.000 home pass. Anak usaha Grup Lippo ini juga akan memperluas basis jaringan ke Surabaya.
Pada Semester I 2014, LINK memperoleh pendapatan sebesar Rp 1,01 triliun atau naik 29% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 787,2 miliar. Sementara laba bersihnya naik 32% dari Rp 209,9 miliar menjadi Rp 277,73 miliar. Harapannya, tahun ini LINK bisa menjaga pertumbuhan pendapatan sebesar 25% menjadi Rp 2,07 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News