Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) tumbang untuk pertama kali dalam tiga hari terakhir. CPO melunak setelah kemarin harganya mencetak level tertinggi dalam enam pekan. Tingginya harga memicu sebagian investor melakukan aksi jual.
Kontrak CPO untuk pengiriman Maret di Malaysia Derivatives Exchange tergelincir 0,9% ke level RM 3.917 atau setara US$ 1.017 per metrik ton, dan mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 3.204 per metrik ton.
Cuaca kering di Amerika Selatan sebagai wilayah penanaman kedelai, dan hujan di kawasan perkebunan utama kelapa sawit di Malaysia, memicu kekhawatiran produksi bakal terpangkas. Spekulasi tersebut memicu harga minyak sawit naik 2,2% dalam dua sesi perdagangan sebelumnya. Kemarin, kontrak CPO yang sama menyentuh RM 3.244 per metrik ton, harga tertinggi sejak 21 November.
Ryan Long, vice president of futures and options di OSK Investment Bank Bhd. menyebut, harga minyak sawit sudah naik cukup besar, dan diekspektasikan ada semacam aksi ambil untung. "Namun, masih banyak kekhawatiran terkait cuaca kering di Amerika Selatan dan hujan di Malaysia," ujarnya, di Kuala Lumpur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News