Reporter: Choirunnisak Fauziati | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Harga platinum bersinar lagi. Penyebabnya, produksi platinum di Afrika Selatan diperkirakan akan turun. Ekspektasi itu muncul karena aksi mogok buruh tambang platinum di negara itu, telah berlangsung dua pekan. Unjuk rasa menyetop kegiatan produksi tambang.
Menurut Dominic Schnider, Kepala Riset Komoditas UBS AG, penurunan produksi di Afrika Selatan berdampak cukup besar, mengingat negara itu memasok hampir 75% dari stok platinum dunia.
Saat ini belum ada tanda-tanda aksi mereda. Malah, aksi itu sempat diwarnai bentrokan. Para pekerja menuntut peningkatan upah dari Lomin, produsen platinum terbesar ketiga di dunia.
Sejak konflik buruh pecah pada 14 Agustus 2012, harga kontrak platinum untuk pengiriman Oktober 2012 di New York Mercantile Exchange telah naik 9,1% menjadi US$ 1.527.80 per ons troi. Jika dibanding dengan harga di hari sebelumnya, platinum kemarin (30/8), naik 0,33%.
Dominic memprediksi, harga platinum bisa reli hingga menembus US$ 1.735 ons troi, dalam waktu tiga bulan ke depan. Sedangkan Ibrahim, Analis Harvest International Futures, menilai, harga platinum juga terpengaruh oleh isu perlambatan pertumbuhan ekonomi global serta paket stimulus di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Hitungan Ibrahim, harga platinum akan reli terbatas hingga pekan ini. Jika pertemuan The Fed dan bank sentral Eropa, hari ini, berakhir positif, kemungkinan platinum melanjutkan reli, menjadi lebih tipis.
Dari sisi teknikal, Ibrahim juga melihat potensi reli terbatas untuk komoditas ini. Indikator stochastic menunjukkan posisi 80% mengarah ke bawah. Ini menunjukkan masih ada potensi turun.
Namun relative strength index (RSI) dan moving average convergence-divergence (MACD) menunjukkan posisi mendatar dan belum menunjukkan arah pasti. Ibrahim memprediksi platinum bergerak antara US$ 1.487 hingga US$ 1.566 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News