Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Meski pasar lesu, produsen minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) tetap gencar memacu produksi. Hal ini tecermin dari pertumbuhan produksi dua emiten CPO yaitu PT BW Plantation Tbk (BWPT) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).
Pada Januari-Agustus 2012, BWPT meraih kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) 8,2% year-on-year (yoy) menjadi 335.000 ton. Kenaikan itu secara langsung mendorong pertumbuhan produksi CPO perusahaan. Per Agustus 2012, produksi CPO BWPT naik 6,1% yoy menjadi 82.000 ton. Sementara produksi inti sawit (palm kernel) naik 8,8% yoy menjadi 14.000 ton.
Sekretaris Perusahaan BWPT Kelik Irwantono menjelaskan pertumbuhan produksi banyak didorong bertambahnya tanaman menghasilkan. Akhir tahun lalu, luas tanaman menghasilkan BWPT masih 20.000 hektare (ha).
BWPT tahun ini menambah 8.000 ha sehingga total tanaman menghasilkan jadi seluas 28.000 ha. "Tanaman menghasilkan terus bertambah karena profil lahan yang belum menghasilkan masih 70%," kata Kelik, Kamis (27/9).
Pertumbuhan produksi dan penjualan juga diraih Astra Agro. Per Agustus 2012, volume penjualan AALI naik 10,7% yoy menjadi 872.088 ton. Ini ditopang kenaikan penjualan lokal 14,5% yoy menjadi 858.602 ton. Sedangkan penjualan ekspor turun 64,8% yoy menjadi 13.486 ton.
Analis Danareksa Sekuritas, Gabriella Maureen Natasha, dalam risetnya menulis, penjualan hingga Agustus masih sesuai proyeksi hingga akhir tahun. AALI diprediksi menjual 1,34 juta ton CPO hingga akhir 2012.
Kenaikan penjualan seirama dengan produksi CPO AALI. Pada Januari-Agustus 2012, produksinya naik 9,9% yoy menjadi 887.310 ton. Maklum, hingga Agustus 2012, produksi TBS AALI sebanyak 3,42 juta ton atau tumbuh 11% dari setahun lalu.
Kedua emiten optimistis bisa melanjutkan pertumbuhannya hingga akhir 2012. Sejak awal tahun, BWPT membidik produksi 122.745 ton hingga 128.082 ton CPO, atau naik 15%-20% dari realisasi 2011. "Kami tetap yakin dengan target itu," ujar Kelik. Tapi fluktuasi harga jual CPO masih menjadi tantangan dalam meningkatkan kinerja keuangan.
Menurut Kelik, dalam dua bulan terakhir, harga jual rata-rata CPO menurun. Namun, BWPT mengklaim penurunan itu masih dalam batas wajar dan sesuai proyeksi.
Koreksi harga juga dialami Astra Agro. Per Agustus 2012, AALI menerima harga jual CPO Rp 7.774 per kg, turun 0,4% daripada setahun lalu.
Gabriella memprediksi harga jual CPO AALI hingga akhir 2012 senilai Rp 7.257 per kg. Ini akan menopang penjualan AALI tahun ini senilai Rp 10,9 triliun, naik tipis dari tahun lalu senilai Rp 10,77 triliun.
Namun, Gabriella memprediksi laba bersih Astra Agro hanya mencapai Rp 1,99 triliun di tahun ini. Jumlah tersebut turun 16,92% daripada laba bersih tahun lalu senilai Rp 2,41 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News