kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi batubara INDY stagnan 40 juta ton


Selasa, 03 Februari 2015 / 11:48 WIB
Produksi batubara INDY stagnan 40 juta ton
ILUSTRASI. Coupon The Spike Volleyball Agustus 2023, ini Daftar Terbaru Pekan ini dan Cara Klaim


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) memprediksi, pasar batubara masih semaput. Perseroan menargetkan, produksi batubara tahun ini akan sama dengan produksi tahun 2014, yakni sebesar 40 juta ton.

Wishnu Wardhana, Direktur Utama INDY, mengatakan, saat ini, INDY akan fokus efisiensi, dengan menahan ekspansi sembari menunggu pemulihan harga batubara. Namun, turunnya harga minyak kemungkinan bisa memangkas beban INDY. "Ada efisiensi dari penurunan harga minyak sekitar Rp 800 miliar," ujar dia, belum lama ini.

Wishnu memperkirakan, harga batubara masih akan di kisaran US$ 63 per ton. Karena itulah, pendapatan dan laba bersih INDY belum  banyak berubah dibandingkan tahun lalu. Hingga kuartal III-2014, rugi bersih INDY sekitar US$ 9,7 juta, menyusut dari US$ 15,6 juta di kuartal III-2013. Pendorongnya adalah kenaikan pendapatan 23,8% menjadi US$ 785,3 juta di kuartal III-2014.

Tapi tahun ini, INDY akan melakukan efisiensi gede-gedean demi memompa margin. Efisiensi ini terlihat dari belanja modal INDY yang akan dipangkas, menjadi  Belanja modal INDY dipatok kurang dari US$ 100 juta, lebih rendah dari anggaran tahun lalu US$ 113,5 juta. INDY memilih menyimpan dana kas lebih besar saat harga batubara letoi. 

INDY berharap, cara ini bisa menurunkan cost margin melalui penghematan. Selain menahan ekspansi, INDY akan mengurangi stripping dan renegosiasi dengan kontraktor. Stripping ratio adalah perbandingan volume masa batuan yang dibongkar (lapisan tanah penutup) dengan batubara yang diambil.

Emiten ini juga terus memantapkan diversifikasi bisnis selain batubara. Tahun ini, INDY  membangun independent power producer (IPP) 1.000 megawatt (MW). Megaproyek ini salah satu upaya INDY memanfaatkan peluang dari ekspansi pemerintah memenuhi kebutuhan listrik 35.000 MW. Investasi proyek IPP itu berkisar US$ 1,2 miliar.

Untuk proyek itu, INDY akan menjajaki kerjasama dengan beberapa mitra strategis. INDY rencananya mengambil porsi antara 20%-30%. Meskipun masih dalam tahap kajian, INDY sudah berdiskusi serius dengan beberapa mitra asing, seperti dari Jepang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×