kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.376   -93,00   -0,56%
  • IDX 7.767   -100,50   -1,28%
  • KOMPAS100 1.088   -13,98   -1,27%
  • LQ45 784   -16,21   -2,03%
  • ISSI 267   -1,56   -0,58%
  • IDX30 406   -8,34   -2,01%
  • IDXHIDIV20 474   -8,53   -1,77%
  • IDX80 119   -2,14   -1,77%
  • IDXV30 130   -1,94   -1,47%
  • IDXQ30 131   -2,37   -1,77%

Produksi Adaro Andalan (AADI) Mulai Pulih di Kuartal II, Begini Rekomendasinya


Senin, 08 September 2025 / 21:05 WIB
Produksi Adaro Andalan (AADI) Mulai Pulih di Kuartal II, Begini Rekomendasinya
ILUSTRASI. Foto udara kapal tongkang bermuatan batubara melintasi aliran Sungai Batanghari di Jambi, Selasa (8/3/2022). Pemerintah Daerah setempat kembali mewacanakan pemaksimalan Sungai Batanghari sebagai alternatif pengangkutan batu bara guna mengurai kepadatan angkutan hasil tambang di jalur darat provinsi itu, tapi terkendala laju pendangkalan di sejumlah titik. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/aww.


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) lesu pada semester I-2025. Namun pulihnya produksi batubara yang terjadi di kuartal II 2025 dinilai masih akan berdampak positif terhadap kinerja operasional ke depannya.

Di kuartal II 2025, secara operasional, AADI menunjukkan pemulihan dari produksi batubara sebanyak 17,5 juta ton. Kemudian volume penjualan naik 7% secara kuartalan dan 1% secara tahunan ke level 17,58 juta ton.

Analis Sucor Sekuritas, Yoga Ahmad Gifari mengatakan, kinerja ini ditopang oleh output yang lebih tinggi dari PT Balangan Coal dan MIP, masing-masing naik sebesar 29% qoq.

“Kenaikan output ini didorong oleh kondisi cuaca yang lebih bersahabat,” ujar Yoga dalam riset 1 September 2025.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Adaro Andalan (AADI) di Tengah Pelemahan Harga Batubara

Secara kumulatif, pada semester I-2025, volume produksi AADI naik 2% secara tahunan ke 33,5 juta ton, serta volume penjualan yang juga naik 2% menjadi 34 juta ton.

Di sisi lain, harga jual rata-rata (ASP) perseroan turun 12% secara kuartalan di kuartal II-2025. Namun, Yoga menilai ASP di separuh pertama relatif stabil di US$ 67,1 per ton, turun 1% secara kuartalan dan naik 9% secara tahunan.

“Hal ini didukung oleh harga premium yang terkait dengan kualitas batubara yang lebih tinggi serta penyesuaian harga HBA yang menguntungkan,” paparnya.

Kendati begitu, analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo melihat, kenaikan produksi AADI memiliki potensi yang terbatas dalam mengerek kinerja AADI. Pasalnya, Azis mengatakan, pihaknya menilai ASP perseroan cenderung masih rendah.

“Hal ini yang masih menjadi penekan kinerja keuangan AADI dari sisi top line,” jelasnya kepada Kontan, Senin (8/9/2025).

Baca Juga: Pendapatan & Laba Bersih Adaro Andalan Indonesia (AADI) Menyusut pada Semester I-2025

Adapun selama semester I-2025, pendapatan usaha AADI memang merosot 9,7% yoy menjadi US$ 2,40 miliar. Dari sisi bottom line pun, laba bersih AADI terkoreksi 50,09% yoy menjadi US$ 428,68 juta.

Menurut Azis, ke depan, prospek saham AADI masih akan tertekan. Dus, hingga akhir tahun, ia merekomendasikan untuk trading buy AADI dengan target harga Rp 7.775 per saham. 

Sementara itu, Yoga menilai saham AADI memiliki potensi upside, didukung oleh momentum produksi yang kuat, arus kas yang solid, serta profil profitabilitas yang lebih unggul dibandingkan produsen batubara Indonesia lainnya. Sehingga, Yoga merekomendasikan beli dengan target harga Rp 30.100 per saham.

Selanjutnya: Hartadinata Abadi (HRTA) Sasar Ekspansi ke Luar Jawa, Buka 100 Toko & 125 Gadai Baru

Menarik Dibaca: Ini 5 Ciri Peluang Usaha Menjanjikan yang Bisa Bertahan Lama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×