kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Prodia bidik pendapatan tumbuh dua digit di 2017


Selasa, 12 Desember 2017 / 19:30 WIB
Prodia bidik pendapatan tumbuh dua digit di 2017


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk membidik pertumbuhan di atas 10% sampai akhir tahun ini. Perusahaan berkode saham PRDA di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu berhasil membukukan pendapatan di kuartal III-2017 sebesar Rp 1,04 triliun atau tumbuh 10,17% dibandingkan periode yang sama di 2016 yang sebesar 945,6 miliar.

Dewi Muliaty, Direktur Utama Prodia mengatakan, pencapaian tersebut cukup membanggakan lantaran pihaknya bisa membukukan pendapatan di tengah kondisi perlambatan daya beli. 

"Kami beruntung mendapatkan growth yang lebih baik di kuartal III sehingga kami berharap di kuartal IV bisa tetap memberikan performance yang baik sampai akhir tahun," ujar Dewi kepada Kontan.co.id, Selasa (12/12).

Prodia di akhir tahun ini membuka satu gerai terbarunya yakni Prodia Senior Health Centre (PSHC), sebuah layanan kesehatan yang ditujukan bagi pelanggan usia lanjut maupun berusia 50 tahun ke atas.

Namun Dewi belum bisa membeberkan berapa target kontribusi PSHC terhadap total pendapatan perusahaan tahun depan. Namun begitu, dia memprediksi rata- rata pertumbuhan pendapatan PSHC ke depan sekitar double digit, sama seperti rata- rata klinik Prodia lainnya. Nantinya, PSHC sudah masuk dalam pembukuan di kuartal IV.

Dewi membidik pertumbuhan pendapatan Prodia sampai akhir tahun akan melanjutkan pencapaian di kuartal III/2017, yakni di atas 10%. Mengutip laporan keuangan Prodia di kuartal III-2017, pendapatan perusahaan yang berdiri pertama kali pada tahun 1973 itu, sebagian besar ditopang oleh pendapatan laboratorium yang menyumbang hingga Rp 927,22 miliar, disusul oleh pendapatan bukan laboratorium senilai Rp 124,57 miliar, dan pendapatan klinik senilai Rp 1,02 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×