Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Uji Agung Santosa
TANGERANG. Ekspansi jor-joran yang dilakukan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) membutuhkan pendanaan cukup besar. SILO bakal mengamankan pendanaan dari pasar modal dengan penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD).
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) SILO, Selasa (19/5) sudah menyetujui rencana perseroan untuk menerbitkan saham baru sebanyak 115,61 juta saham atau setara dengan 9,09% modal ditempatkan dan disetor penuh.
Direktur Keuangan SILO, Richard Setiadi mengatakan, sesuai ketentuan, penambahan modal itu bisa dilakukan dalam jangka waktu dua tahun ke depan. Belum ada harga eksekusi private placement SILO.
Namun, imbuh Richard, bila menggunakan harga rerata dalam perdagangan 25 hari terakhir, harga saham private placement sekitar Rp 13.000. Itu artinya, dari aksi tersebut SILO berpotensi meraup dana sekitar Rp 1,5 triliun.
Dana itu akan digunakan untuk menutupi kebutuhan belanja modal SILO yang berencana membangun 30 rumah sakit baru hingga tahun 2017. "Kalau kebutuhan untuk tahun ini sudah ada dari dana kas," ujarnya.
Richard belum bisa memastikan kapan tepatnya private placement itu akan dieksekusi. Pasalnya, perseroan masih menjajaki investor strategis yang akan menyerap saham baru perseroan. "Investor strategis masih dikaji, jadi belum tentu akan dieksekusi tahun ini," imbuhnya.
Saham SILO ditutup naik 3,2% ke level Rp 15.000 per saham pada perdagangan Selasa (19/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News