kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Prediksi IHSG Hari Ini (2/5) Melemah, Untuk Cuan Cermati Saham Pilihan Analis Berikut


Selasa, 02 Mei 2023 / 07:54 WIB
Prediksi IHSG Hari Ini (2/5) Melemah, Untuk Cuan Cermati Saham Pilihan Analis Berikut
ILUSTRASI. Prediksi IHSG Hari Ini (2/5) Melemah, Untuk Cuan Cermati Saham Pilihan Analis Berikut


Reporter: Aris Nurjani, Herlina KD | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa 2 Mei 2023 berpotensi melemah. Untuk dapat cuan, analis rekomendasi investor mencermati sejumlah saham pilihan berikut.

Prediksi IHSG hari ini melemah melanjutkan tren negatif dari perdagangan sebelumnya. IHSG ditutup melemah 0,43% atau 29,761 poin ke level 6.915,72 pada Jumat (28/4).

Prediksi IHSG hari ini akan terkoreksi karena sejumlah sentimen negatif. Salah satu sentimen negatif yang akan menggerus IHSG hari ini adalah kabar tak baik dari bursa Amerika Serikat (AS) yang baru saja menutup perdagangan pagi ini waktu Indonesia.

Indeks utama Wall Street turun tipis, nyaris stagnan pada akhir perdagangan Senin (1/5), karena investor mencermati kabar lelang First Republic Bank dan bersiap menanti keputusan kenaikan suku bunga The Fed pada pekan ini.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 46,46 poin, atau 0,14% ke level 34.051,7, S&P 500 turun 1,61 poin, atau 0,04% ke level 4.167,87; dan Nasdaq Composite turun 13,99 poin, atau 0,11% ke level 12.212,60.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 10,24 miliar saham, dengan rata-rata 10,37 miliar dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Baca Juga: Wall Street: S&P 500 dan Dow Menghijau karena Dorongan Saham JPMorgan, Senin (1/5)

Indeks perbankan regional KBW turun 2,7%, sementara saham JPMorgan Chase & Co, yang memenangkan lelang First Republic Bank, naik 2,1%.

JPMorgan akan membayar US$ 10,6 miliar kepada Federal Deposit Insurance Corp (FDIC) AS untuk mengendalikan sebagian besar aset bank regional tersebut.

Investor mengkhawatirkan kesehatan sistem perbankan setelah runtuhnya dua bank regional lainnya pada bulan Maret.

"Mudah-mudahan ini adalah yang terakhir dari krisis perbankan, tetapi sesuatu yang lain mungkin muncul di beberapa titik," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior di Ingalls & Snyder di New York.

Pengamat pasar juga mencerna berita ekonomi terbaru, yang menyarankan beberapa orang bahwa Fed mungkin perlu mempertahankan siklus pengetatannya untuk waktu dekat.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana prediksi pergerakan IHSG pada hari ini, Selasa, (2/5) rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji resistance di 6.971 dan support di 6.833.

Menurut Herditya prediksi IHSG hari ini masih akan dipengaruhi dari sentimen global. Investor masih mencermati dan cenderung wait and see akan FOMC Meeting The Fed yang digelar 2-3 Mei.

"Sementara dari dalam negeri diperkirakan masih dipengaruhi oleh penguatan nilai tukar rupiah dan inflow asing," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Senin (1/5).

Baca Juga: Arah IHSG dan Rekomendasi Saham di Tengah Sentimen Sell in May and Go Away

Senada, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian menjelaskan IHSG ditutup melemah pada perdagangan Jumat (28/4), pasca uji resistance 6.980. Stochastic RSI sudah berada di overbought area, didukung penyempitan positive slope MACD. 

"Hal ini memicu potensi pelemahan lanjutan dan kembali uji support area 6.880 sampai 6.900 di Selasa (2/5)," ujar Rio. Dia menambahkan, pelaku pasar masih mengantisipasi FOMC The Fed yang rampung pada 4 Mei 2023 pagi waktu Indonesia. 

Adapun, kinerja keuangan di kuartal I 2023 dari bank regional AS diperkirakan mendorong The Fed untuk menjaga laju kenaikan suku bunga pada 25 bps. Hal ini berpotensi memicu rebound dari saham-saham perbankan pada pekan depan.

Baca Juga: Ini Top Gainers dan Top Losers IHSG Sepekan Terakhir April 2023

Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal pertama 2023 pada 5 Mei 2023. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan melambat jadi 4,95% pada kuartal pertama 2023.

"Pasar juga akan mencermati data inflasi per April 2023 yang akan rilis terlebih dahulu (2/5). Inflasi diperkirakan turun ke 4,36% di April 2023 dari 4,97% di Maret 2023," tutur Rio.

Sementara, CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengatakan, ada sejumlah katalis penggerak IHSG. Dari eksternal, ada rilis data ekonomi AS, khususnya data indeks manufaktur dan jasa serta data tenaga kerja yang mencakup data ADP employment change, non farm payrolls, dan tingkat pengangguran yang diperkirakan naik ke 3,6%.

Selain itu, pasar juga menantikan keputusan bank sentral AS terkait suku bunga acuan The Fed yang diproyeksi hanya naik 25 bps ke 5,25% sejalan dengan penurunan laju inflasi serta data PDB AS kuartal pertama 2023 kemarin yang lebih rendah daripada ekspektasi. 

Praska menambahkan serta momentum rilis laporan keuangan pada kuartal I 2023 di bursa dalam negeri serta musim pembagian dividen dan terlihat sudah direspons oleh pasar sepanjang April kemarin.

Praska mengatakan investor dapat mencermati saham-saham SMDR, PGAS, ANTM, INCO, PTPP, WIKA, dan ABMM. Sementara Rio mengatakan investor dapat mencermati saham-saham pada Selasa (2/5) di antaranya INCO, MIKA, INTP, BRMS, ELSA, dan MYOR.

Selanjutnya, Herditya merekomendasikan saham yang dapat dicermati seperti BIRD dengan target harga Rp 1.830 per saham-Rp 1.905 per saham, ADRO dengan target harga Rp 3.270 per saham-Rp 3.380 per saham, dan HMSP dengan target harga Rp 1.050 per saham-Rp 1.085 per saham.

Itulah prediksi IHSG hari ini dan rekomendasi saham pilihan untuk investor. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×