Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nilai tukar rupiah tidak banyak bergerak pada perdagangan kemarin. Kurs spot rupiah cuma menguat sekitar 0,13% menjadi Rp 13.351 per dollar Amerika Serikat (AS). Sementara kurs tengah rupiah Bank Indonesia turun 0,19% menjadi Rp 13.374 per dollar AS. Hal ini terjadi seiring makin kuatnya tekanan pada kurs dollar AS.
Kurs dollar AS tertekan hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Ekonom Bank Central Asia David Sumual mengatakan, The Fed memberi sinyal bank sentral AS ini ragu-ragu menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, karena mempertimbangkan kebijakan anyar yang akan diambil Presiden AS Donald Trump. "Keraguan ini ditangkap sebagai sinyal dovish yang merontokkan kekuatan dollar AS," ungkap dia, Kamis (2/2).
Tapi menurut Sri Wahyudi, Research and Analyst Garuda Berjangka, di saat yang sama tekanan terhadap kurs rupiah juga cukup besar lantaran minimnya sentimen positif dalam negeri. "Terlebih, penyerapan sektor tenaga kerja AS Januari 2017 diperkirakan membaik," ujar Wahyudi.
Wahyudi memprediksi hari ini (3/2) rupiah bergerak turun dalam rentang Rp 13.330-Rp 13.400 per dollar AS. Sementara David memperkirakan rentang pergerakan rupiah di antara Rp 13.320-Rp 13.380 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News