kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.314   -4,00   -0,02%
  • IDX 6.747   -55,78   -0,82%
  • KOMPAS100 996   -9,48   -0,94%
  • LQ45 770   -7,15   -0,92%
  • ISSI 211   -0,88   -0,42%
  • IDX30 399   -2,65   -0,66%
  • IDXHIDIV20 482   -2,05   -0,42%
  • IDX80 113   -1,03   -0,90%
  • IDXV30 119   0,04   0,03%
  • IDXQ30 131   -0,84   -0,64%

Prediksi analis, emiten perbankan masih berprospek positif


Selasa, 15 Mei 2018 / 15:58 WIB
Prediksi analis, emiten perbankan masih berprospek positif
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ini (15/5), sektor perbankan mengalami penurunan. Misalnya saham BBTN sempat turun 4%, BBCA dan BMRI pun turun 3%.

Analis Binaartha Sekuritas Muhamad Nafan Aji mengatakan, sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang menopang pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Walaupun kinerjanya lagi menurun, sebenarnya sektor perbankan masih prospektif ke depan, asalkan didukung oleh peningkatan kinerja, baik dari pertumbuhan kredit, jasa remitansi, maupun penurunan dari sisi NPL (kredit macet), berkat mitigasi resiko yang efektif," katanya, Selasa (15/5).

Nafan juga menambahkan, layanan internet maupun mobile banking yang dikembangkan merupakan salah satu strategi untuk mewujudkan digitalisasi perbankan.

Menurut Nafan, penurunan pada sektor perbankan bisa dimanfaatkan bagi para pelaku pasar untuk melakukan akumulasi beli.

Misalnya, rekomendasi BBCA buy dengan target price jangka pendek di level Rp 23.150.

Sementara itu, BMRI pun dalam posisi buy dengan target price jangka pendek hingga menengah di level 7.500.

Sedangkan BBTN juga berstatus buy dengan TP jangka pendek dan jangka panjang di level 3.000 dan 3.700.

Soal pergerakan saham, Naufan bilang pergerakan saham-saham pada sektor perbankan secara umum mengalami koreksi wajar.

"Maka untuk ke depan, emiten-emiten perbankan masih punya prospek yang cerah. Sebab rata-rata mengalami peningkatan di sisi kinerja revenue maupun net profit-nya," imbuhnya.

Salah-satunya ditopang oleh peningkatan kinerja pertumbuhan kredit perbankan. Di mana, kebutuhan pembiayaan nasabah masih tetap tinggi dan ada peningkatan daya beli nasabah. "Hal ini tentunya turut membantu menopang pertumbuhan ekonomi nasional," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×