kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Prediksi analis, emiten perbankan masih berprospek positif


Selasa, 15 Mei 2018 / 15:58 WIB
Prediksi analis, emiten perbankan masih berprospek positif
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ini (15/5), sektor perbankan mengalami penurunan. Misalnya saham BBTN sempat turun 4%, BBCA dan BMRI pun turun 3%.

Analis Binaartha Sekuritas Muhamad Nafan Aji mengatakan, sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang menopang pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Walaupun kinerjanya lagi menurun, sebenarnya sektor perbankan masih prospektif ke depan, asalkan didukung oleh peningkatan kinerja, baik dari pertumbuhan kredit, jasa remitansi, maupun penurunan dari sisi NPL (kredit macet), berkat mitigasi resiko yang efektif," katanya, Selasa (15/5).

Nafan juga menambahkan, layanan internet maupun mobile banking yang dikembangkan merupakan salah satu strategi untuk mewujudkan digitalisasi perbankan.

Menurut Nafan, penurunan pada sektor perbankan bisa dimanfaatkan bagi para pelaku pasar untuk melakukan akumulasi beli.

Misalnya, rekomendasi BBCA buy dengan target price jangka pendek di level Rp 23.150.

Sementara itu, BMRI pun dalam posisi buy dengan target price jangka pendek hingga menengah di level 7.500.

Sedangkan BBTN juga berstatus buy dengan TP jangka pendek dan jangka panjang di level 3.000 dan 3.700.

Soal pergerakan saham, Naufan bilang pergerakan saham-saham pada sektor perbankan secara umum mengalami koreksi wajar.

"Maka untuk ke depan, emiten-emiten perbankan masih punya prospek yang cerah. Sebab rata-rata mengalami peningkatan di sisi kinerja revenue maupun net profit-nya," imbuhnya.

Salah-satunya ditopang oleh peningkatan kinerja pertumbuhan kredit perbankan. Di mana, kebutuhan pembiayaan nasabah masih tetap tinggi dan ada peningkatan daya beli nasabah. "Hal ini tentunya turut membantu menopang pertumbuhan ekonomi nasional," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×