kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pratoto Raharjo, Direktur Itama Ranoraya (IRRA) yang piawai kembangkan dana di saham


Sabtu, 28 Maret 2020 / 18:05 WIB
Pratoto Raharjo, Direktur Itama Ranoraya (IRRA) yang piawai kembangkan dana di saham
ILUSTRASI. Pratoto S. Raharjo, pria yang kini menjabat sebagai Direktur PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA). KONTAN/Akhmad Sadewa


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

Namun sekarang, Toto membagi tujuan investasinya menjadi dua, yakni untuk jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka panjang, Toto menaruh pilihan pada perusahaan yang memiliki fundamental kuat, seperti perbankan pelat merah.

Sedangkan untuk trading, pria yang hobi bermain dengan komputer ini rajin memantau platform trading seperti Yahoo Finance.

Sebab, dengan data interim yang disajikan, para trader bisa mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli dan kapan waktu yang tepat ambil untung.

Baca Juga: Indocement (INTP) belum mau buy back saham, ini alasannya

Namun, bukan berarti perjalanan investasi Toto selalu mulus. Ia pernah gagal. Ketika krisis moneter tahun 1998, ada gonjang-ganjing likuidasi perbankan.

Salah satunya yang dikabarkan kena likuidasi adalah BDMN. Toto melepas saham BDMN dan beralih ke saham Bank Tiara. Tapi ternyata pemerintah justru melikudiasi Bank Tiara.

Saat ini, Toto belum kepikiran melakukan diversifikasi aset ke instrumen investasi lain, baik obligasi maupun reksadana.

Menurut dia, saham lebih mudah untuk dicairkan alias lebih likuid. Selain itu, berinvestasi saham lebih menantang, sebab membutuhkan analisis mendalam terkait nilai fundamental.

Apalagi saat ini untuk memantau kinerja dan informasi perusahaan jauh lebih mudah. "Kalau dulu saya belajar dengan teman di sekuritas," ujar Toto.

Baca Juga: Itama Ranoraya (IRRA) akan impor 100 ribu unit alat tes virus corona

Toto juga selalu menggunakan dana dingin atau dana menganggur yang dialokasikan untuk berinvestasi.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×