kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Indocement (INTP) belum mau buy back saham, ini alasannya


Kamis, 12 Maret 2020 / 15:00 WIB
Indocement (INTP) belum mau buy back saham, ini alasannya
ILUSTRASI. Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) belum akan melakukan buyback saham di tengah kondisi IHSG yang sedang merosot. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/ama.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menegaskan belum akan melakukan aksi pembelian kembali (buyback) saham di tengah kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sedang merosot.

Kepada Kontan.co.id, Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Market mengatakan saat ini penurunan saham INTP masih inline dengan kondisi pasar saham yang sedang mengalami koreksi secara global. “Indocement belum ada rencana untuk opsi buyback saham kembali,” Antonius menegaskan.

Baca Juga: Alfa Energi Investama (FIRE) siapkan dana Rp 5 miliar untuk buyback

Melansir RTI Business, saat ini saham INTP berada di level Rp 12.850 dan terkoreksi 4,10%. Secara year-to-date, saham INTP telah ambles 32,46%.

Antonius melanjutkan, secara historis konsumsi semen biasanya memang rendah pada kuartal pertama. Hal ini disebabkan oleh hujan dan bencana banjir serta proyek yang biasanya baru akan dimulai menjelang musim kemarau.

“Jadi kami berharap proyek-proyek dapat segera dimulai di kuartal atau semester ke-II nanti,” sambung dia.

Sepanjang Januari 2020, INTP mencatatkan penjualan 1,33 juta ton semen atau terkoreksi 10% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu. Antonius Marcos mengatakan, penurunan ini tidak lepas dari adanya cuaca ekstrem yang melanda beberapa wilayah khususnya Jabodetabek.

Baca Juga: Lakukan buyback, Itama Ranoraya (IRRA) siapkan anggaran Rp 60 miliar

Guna menghadapi ketidakpastian saat ini, INTP bakal fokus untuk melakukan efisiensi dalam operasional agar siap menghadapi turbulensi ekonomi yang terjadi. Selain itu, INTP akan menjalankan lini produksi pabrik yang paling efisien serta berfokus pada penjualan lebih ke pasar utama.

“Dalam kondisi perekonomian yang kurang menentu, tentunya kondisi neraca keuangan kami yang tidak mempunyai utang bank (zero leverage) akan menolong Indocement untuk lebih siap menghadapi masa masa disrupsi seperti ini,” tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×