Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Richad percaya, PTPW bisa meraih target perolehan kontrak sebesar Rp 300 miliar pada tahun ini. Sekarang, perusahaan ini juga tengah mengikuti tender untuk beberapa proyek sehingga ia memastikan PTPW tidak perlu melakukan revisi target perolehan kontrak.
Guna melancarkan rencana bisnisnya, PTPW juga mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 40 miliar, yakni untuk penambahan dan peremajaan alat berat agar kapasitas produksi dan kinerja dapat meningkat.
Salah satu sumber belanja modal ini diperoleh dari hajatan initial public offering (IPO) pada Februari silam. Sebagai informasi, melalui penawaran saham perdana PTPW melepas sejumlah 175,63 juta saham baru dengan harga Rp 650 per saham.
Dengan begitu, perusahaan ini meraup dana segar sebanyak Rp 114,16 miliar. Pratama Widya rencananya akan menggunakan 47,15% dana hasil IPO untuk membeli mesin baru, kemudian sekitar 27,66% akan digunakan untuk renovasi dan pembangunan kantor operasional perusahaan dan workshop.
Selanjutnya, Pratama Widya juga bakal menggelontorkan sekitar 17,77% dana dari hasil IPO untuk pembelian kantor dan tanah guna menunjang kegiatan operasional. PTPW pun akan menggunakan sekitar 5% dana dari IPO untuk melunasi utang pokok pihak berelasi yakni PT Widya Putra Pertama. Adapun sisanya sekitar 2,42% akan digunakan untuk membiaya kebutuhan modal kerja.
Baca Juga: Pratama Widya mengalokasikan belanja modal Rp 40 miliar pada 2020
Untuk mempertahankan kinerja di tengah kondisi ekonomi pada 2020, Richad menuturkan, pihaknya juga melakukan kerja sama operasi (KSO) dengan beberapa perusahaan lain agar dapat bersinergi dan produktif. Sebagai langkah mempertahankan kinerja, sambungnya, PTPW juga meningkatkan kapasitas produksi serta melakukan upgrade fasilitas pendukung seperti workshop dan office.
Sekarang, PTPW tengah menjalankan proyek infrastruktur, seperti pembangunan dermaga di Merak - Bakauheni, Jawa timur dan Batam, bendungan di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur, proyek jalan tol di Balikpapan - Samarinda dan Aceh, serta kereta cepat di Jawa Barat. "Sampai dengan hari ini, kami juga telah melakukan progres pekerjaan dari proyek kontrak tahun 2019 yaitu sebesar Rp 23,5 miliar," tambah Richad.
Baca Juga: Pratama Widya (PTPW) membidik pendapatan Rp 300 miliar
Dari sisi pendapatan, emiten jasa pelaksana konstruksi ini juga membidik pendapatan sebesar Rp 300 miliar sepanjang tahun 2020. Nilai ini naik 50% dari proyeksi pendapatan pada tahun 2019 sebesar Rp 200 miliar.
Sampai tutup perdagangan Jumat (15/5), harga saham PTPW turun 2,47% ke level Rp 790 per saham. Sementara itu, dalam sebulan terakhir harga saham PTPW menguat 30,58%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News