kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PPKM darurat berpotensi memperlambat penjualan UNTR, simak rekomendasi berikut


Selasa, 13 Juli 2021 / 20:07 WIB
PPKM darurat berpotensi memperlambat penjualan UNTR, simak rekomendasi berikut
ILUSTRASI. United Tractors (UNTR) mencatatkan perlambatan penjualan alat berat dalam dua bulan terakhir.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan perlambatan penjualan alat berat dalam dua bulan terakhir. Dalam jangka pendek, tren perlambatan penjualan diperkirakan masih akan berlanjut. Walau begitu, dengan masih tingginya harga batubara serta digenjotnya produksi, UNTR dinilai tidak akan kesulitan mencapai target penjualan alat berat untuk tahun ini.

Adapun, UNTR hanya berhasil menjual 167 unit alat berat pada Mei kemarin atau 24,2% dari penjualan April yang sebanyak 221 unit. Dengan penurunan tersebut, UNTR melanjutkan catatan negatif sebelumnya, di mana penjualan alat berat pada April juga turun 18,75% dibandingkan penjualan Maret yang mencapai 272 unit. 

Walau begitu, secara kumulatif, penjualan alat berat UNTR pada tahun ini masih jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu. Sepanjang lima bulan pertama di tahun ini, UNTR telah menjual 1.076 unit atau naik 38,5% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Memasuki Juni dan Juli, analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya melihat penjualan alat berat UNTR berpotensi kembali melanjutkan perlambatan. “Di masa PPKM Darurat seperti saat ini, penjualan alat berat UNTR akan melambat. Terutama penjualan alat berat yang digunakan untuk sektor konstruksi,” kata Andrey kepada Kontan.co.id, Selasa (13/7).

Baca Juga: Volume penjualan alat berat akan membaik di semester II, ini rekomendasi saham UNTR

Andrey optimistis target penjualan alat berat UNTR pada tahun ini bisa tercapai walau ada potensi melambat. Adapun, manajemen UNTR menargetkan bisa menjual alat berat sebanyak 2.500-2.600 unit pada tahun ini.

Menurutnya, ke depan permintaan alat berat untuk sektor pertambangan terutama batubara masih tinggi. Hal ini juga ditopang dengan kenaikan harga batubara itu sendiri serta pemerintah yang menaikkan kuota untuk produksi batubara. Pada akhirnya, untuk meningkatkan produksi maka dibutuhkan tambahan alat berat.

Lagipula, Andrey juga melihat pemerintah ke depan pasti akan melonggarkan kebijakan PPKM Darurat ketika angka positif Covid-19 turun. Hal ini dinilai akan turut menjadi pendorong kinerja UNTR pada sisa tahun ini.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) mengejar penjualan alat berat 2.600 unit tahun ini

Sementara dari sektor batubara, produksi UNTR hingga Mei kemarin cenderung datar, yakni sebanyak 46,6 juta ton dengan rasio pengupasan yang lebih rendah yakni 7,1x (5M20: 7,6x). Namun, volume penjualan batubara UNTR justru berhasil naik sebesar 8,4% secara yoy menjadi 5,5 juta ton pada periode yang sama. Tercatat, kontribusi batubara kokas mengalami kenaikan, yakni sebesar 23,5%, berbanding 15,4% pada 5M20

Lalu, dari penjualan volume emas tercatat mengalami penurunan 3,6% secara yoy menjadi 148.000 oz sepanjang lima bulan pertama di tahun ini. “Manajemen UNTR masih tetap fokus untuk bisa menambah lebih banyak kontrak untuk PAMA melalui klien besar seperti BUMI dan PTBA. Untuk tahun ini, jumlah diskon yang diberikan untuk biaya kontraktor batu bara akan dibatasi sekitar 30% dari insentif tahun lalu,” imbuh Andrey.

Untuk tahun ini, Andrey memproyeksikan UNTR akan membukukan pendapatan sebesar Rp 69,32 triliun dengan laba bersih Rp 9,48 triliun. Dia pun memberikan rekomendasi untuk beli saham UNTR dengan target harga Rp 29.800 per saham.

Baca Juga: Ini rekomendasi saham United Tractors (UNTR) yang bakal ditopang batubara dan emas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×