Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan alat berat milik PT United Tractors Tbk (UNTR) tercatat sedikit tertekan dalam dua bulan terakhir. Walau begitu, dengan masih tingginya harga batubara serta pulihnya permintaan, kinerja penjualan alat berat UNTR akan membaik pada sisa tahun ini.
Adapun, volume penjualan alat berat Komatsu tercatat hanya sebanyak 167 unit pada Mei. Jumlah tersebut turun dari penjualan April yang sebanyak 221 unit atau turun 24,2% secara bulanan. Menurut analis BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada 29 Juni, turunnya volume penjualan seiring dengan adanya libur lebaran dan keterbatasan pasokan alat berat dari prinsipal.
Penurunan ini juga melanjutkan catatan negatif sebelumnya di mana penjualan alat berat pada April juga turun 18,75% dibandingkan penjualan Maret yang mencapai 272 unit. Namun, jika penjualan alat berat diakumulasikan dalam lima bulan pertama di tahun ini, UNTR telah menjual 1.076 unit.
Jumlah ini naik 38,5% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. “Capaian yang lebih baik ini tidak terlepas dari harga batubara yang solid sehingga mendorong penjualan yang kuat ke sektor pertambangan dengan naik 73,4% yoy. Serta penjualan yang lebih baik ke sektor konstruksi tercermin dari kenaikan 38,9% yoy,” tulis Stefanus.
Baca Juga: Pemegang saham suntik Rp 1,5 triliun, modal bersih Acset Indonusa (ACST) akan positif
Sementara dari sektor batubara, produksi UNTR hingga Mei kemarin cenderung datar, yakni sebanyak 46,6 juta ton dengan rasio pengupasan yang lebih rendah yakni 7,1x (5M20: 7,6x). Namun, volume penjualan batubara UNTR justru berhasil naik sebesar 8,4% secara yoy menjadi 5,5 juta ton pada periode yang sama.
Tercatat, kontribusi batubara kokas mengalami kenaikan, yakni sebesar 23,5%, berbanding 15,4% pada lima bulan pertama tahun lalu. Lalu, dari penjualan volume emas tercatat mengalami penurunan 3,6% secara yoy menjadi 148.000 oz sepanjang lima bulan pertama di tahun ini.
Stefanus menyebut, angka-angka tersebut sejauh ini masih sesuai dengan ekspektasi BRI Danareksa Sekuritas. Apalagi paruh kedua tahun ini masih akan jadi periode yang baik untuk UNTR.
Baca Juga: Harga batubara masih solid, ini saham-saham emiten tambang jagoan analis