Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara yang terus memanas diproyeksi jadi penopang utama untuk kinerja PT United Tractors Tbk (UNTR) di tahun ini. Sentimen positif bagi UNTR lainnya datang dari membaiknya volume penjualan emas perusahaan.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri mengatakan, solidnya harga batubara akan mendorong permintaan alat berat pada tahun ini. Dengan demikian, BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan volume penjualan Komatsu pada Juni 2021 akan pulih.
Untuk diketahui, volume penjualan alat berat Komatsu pada bulan Mei 2021 turun. Tercatat, penjualan alat berat di bulan lalu hanya 167 unit, turun 24,4% dari penjualan di April 2021 yang mencapai 221 unit.
Adapun penjualan alat berat pada April 2021 juga mengalami turun 18,75% dari penjualan pada bulan Maret 2021 yang mencapai 272 unit.
Baca Juga: Penjualan alat berat dan emas United Tractors (UNTR) turun di Mei 2021, ini sebabnya
Stefanus melanjutkan, dengan ekspektasi adanya normalisasi pasokan alat berat pada semester kedua, dia meyakini asumsi target penjualan Komatsu tahun ini, yakni 2.500 unit, naik 60% secara tahunan, dapat dicapai.
Kinerja UNTR juga akan ditopang oleh bauran produk sebesar 16% untuk mesin berukuran besar, pemberian diskon yang lebih rendah di bisnis kontraktor pertambangan, dan volume penjualan emas yang lebih baik disertai kebijakan lindung nilai (hedging) yang lebih rendah.
“Kami berekspektasi UNTR akan membukukan laba yang lebih baik pada tahun 2021,” terang Stefanus dalam riset yang dikutip Kontan.co.id, Selasa (29/6).
Dia juga memproyeksi, pendapatan UNTR di tahun ini bisa mencapai Rp 71,27 triliun. Sedangkan di tahun depan, diperkirakan bakal naik menjadi Rp 74,21 triliun.
Sedangkan, laba bersih UNTR diperkirakan akan mencapai Rp 8,80 triliun di tahun ini dan akan naik menjadi Rp 9,55 triliun di 2022.
BRI Danareksa Sekuritas pun mempertahankan rekomendasi beli saham UNTR dengan target harga yang tidak berubah, yakni sebesar Rp 30.000 per saham.
Stefanus meyakini, aspek fundamental anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini akan tetap solid, ditopang dengan harga batubara yang solid belakangan ini juga membaiknya kinerja di segmen tambang emas. Namun, salah satu risiko utama rekomendasi ini adalah koreksi harga batubara yang saat ini sudah melonjak tinggi.
Selanjutnya: Dapat fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri, begini rencana Kapuas Prima Coal (ZINC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News