Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Properti Tbk (PPRO) membukukan penurunan laba bersih tipis di tengah kenaikan pendapatan di tahun 2022. Laba bersih anak usaha PT PP (Pesero) Tbk (PTPP) ini turun 2,01% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 19,94 miliar.
Padahal pendapatan PPRO tercatat melesat 97,67% menjadi Rp 1,7 triliun. Pada tahun 2021, PPRO membukukan pendapatan sebesar Rp 862,46 miliar.
Pertumbuhan pendapatan didorong penjualan properti sebesar Rp 1,51 triliun, tumbuh 99,73% YoY. Semua segmennya (apartemen dan tanah) kompak tumbuh dengan kontributor utama dari apartemen sebesar Rp 1,5 triliun, meroket 100,13% YoY.
Segmen pendapatan berulang juga mengalami pertumbuhan sebesar 82,88% menjadi Rp 194,17 miliar. Seluruh segmen (hotel, biaya layanan penyewa, dan sewa) kompak tumbuh dengan kontributor utama dari hotel sebesar Rp 141,51 miliar.
Baca Juga: Adi Sarana (ASSA) Banjir Order Sewa Kendaraan dari Korporasi dan Lembaga Pemerintah
Beriringan, beban pokok penjualan PPRO juga naik 90,6% YoY menjadi Rp 1,46 triliun. Meski begitu, PPRO masih membukukan pertumbuhan laba kotor 158,05% YoY menjadi Rp 243,71 miliar.
Dari operasional, PPRO menurunkan sejumlah beban seperti beban usaha yang dipangkas menjadi Rp 54,50 miliar dari tahun 2021 sebesar Rp 56,41 miliar. Lalu beban keuangan juga ditekan menjadi Rp 121,72 miliar dari sebelumnya Rp 135,55 miliar.
Meski begitu, tahun lalu PPRO tidak mencatatkan pos keuntungan pembelian diskon atas akuisisi entitas anak. Sementara tahun 2021, pos tersebut mencetak Rp 51,79 miliar.
Akhir 2022 PPRO memiliki total aset sebesar Rp 21,81 triliun, naik dari tahun 2021 sebesar Rp 21,08 triliun. Jumlah liabilitas naik 4,04% YoY menjadi Rp 17,25 triliun dan jumlah ekuitas tumbuh 1,33% YoY menjadi Rp 4,55 triliun.
PPRO memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 1,48 triliun, turun dari posisi akhir 2021 sebesar Rp 1,68 triliun. Perseroan membukukan kas aktivitas operasi negatif sebesar Rp 209,47 miliar dari tahun sebelumnya negatif Rp 106,81 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News