kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.249   -49,00   -0,30%
  • IDX 7.070   4,24   0,06%
  • KOMPAS100 1.057   1,04   0,10%
  • LQ45 829   -1,69   -0,20%
  • ISSI 215   0,70   0,33%
  • IDX30 423   -0,88   -0,21%
  • IDXHIDIV20 513   0,07   0,01%
  • IDX80 120   -0,02   -0,02%
  • IDXV30 125   0,88   0,71%
  • IDXQ30 142   0,02   0,02%

Poundsterling tertekan di hadapan the greenback


Selasa, 26 Januari 2016 / 19:33 WIB
Poundsterling tertekan di hadapan the greenback


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sinyal belum akan naiknya suku bunga Bank of England dalam waktu dekat yang ditegaskan melalui pidato Mark Carney, Gubernur BOE Selasa (26/1) menjadi beban bagi pergerakan poundsterling. Imbasnya GBP/USD pun merosot.

Mengutip Bloomberg, Selasa (26/1) pukul 18.20 WIB pasangan GBP/USD tergerus 0,30% ke level 1,4202 dibanding hari sebelumnya.

Pada pidatonya, Carney menyampaikan pertumbuhan ekonomi Inggris selama tiga tahun ini serta kemerosotan tingkat pengangguran Inggris dalam sepuluh tahun terakhir belum cukup kuat untuk mendorong Carney memutuskan kenaikan suku bunga BOE.

Baik Carney dan pejabat BOE lainnya memilih untuk fokus pada risiko yang timbul dari perlambatan ekonomi global.

Hal tersebut memperlambat laju outlook moneter Inggris di tahun 2016 ini. Bahkan beberapa analis menduga lewat pernyataan ini bahwa suku bunga BOE belum akan berubah untuk beberapa tahun mendatang.

“Ini menjadi penekan pergerakan GBP/USD karena dari sisi kebijakan moneter jelas ada perbedaan proyeksi,” kata Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures.

Pasalnya, meski The Fed juga diduga akan mengalami perlambatan proyeksi kenaikan suku bunga, tapi harapan menjaga suku bunga tetap naik masih ada.

Apalagi di akhir tahun 2015 lalu, The Fed sudah lebih dulu mengambil keputusan untuk meningkatkan suku bunga ke level 0,50%. Kontrasnya jabaran outlook ekonomi kedua bank sentral menjadi penentu arah pergerakan GBP/USD.

Namun memang pelemahan pasangan ini tidak signifikan. Karena pasar juga sedang mengantisipasi outlook ekonomi The Fed terbaru. Itu akan diumumkan pada pertemuan FOMC Kamis (28/1) dini hari mendatang. “Jadi ada aksi wait and see di pasar jadi USD pun tidak menguat tajam,” ujar Nizar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×