Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Data ekonomi Inggris menopang pergerakan poundsterling di hadapan USD. Mengutip Bloomberg, Selasa (19/1) pukul 19.20 WIB, pasangan GBP/USD menguat 0,14% ke level 1,4263 dibanding sehari sebelumnya.
Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka mengatakan, data positif dari Inggris telah mengangkat GBP di hadapan USD. Di antaranya, data inflasi Inggris bulan Desember 2015 secara tahunan naik menjadi 0,2% dari proyeksi dan angka sebelumnya 0,1%.
Demikian juga dengan produser price index (PPI) input yang membaik di angka minus 0,8% dari sebelumnya minus 1,6% serta proyeksi minus 1,4%.
Di saat yang sama, USD sedang tertekan oleh kembali stabilnya nilai tukar mata uang yuan serta membaiknya bursa saham China. “Dengan kembali membaiknya saham, permintaan dollar AS sebagai safe haven berkurang,” ujar Tonny.
Sementara data sektor perumahan Amerika Serikat (AS) yang dirilis Selasa malam (19/1) yakni NAHB Housing Market Index tidak terlalu mempengaruhi pergerakan USD.
Namun demikian, Tonny melihat tren pergerakan GBP/USD masih melemah. Sterling berpeluang menguat jika data ekonomi Inggris yang dirilis Rabu (20/1) menunjukkan angka positif.
Tetapi, penguatan terbatas mengingat AS akan merilis data – data ekonomi seperti CPI bulan Desember yang diprediksi flat 0,0% , core CPI dengan prediksi stagnan di angka 0,2% serta building permit dengan prediksi 1,2 juta atau turun dari sebelumnya 1,28 juta.
“Jika data AS positif, sterling bisa jatuh lagi,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News