Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pelemahan poundsterling pun terjadi di hadapan yen meski mata uang Negeri Sakura tengah minim data ekonomi pendukung.
Mengutip Bloomberg, Selasa (13/9) pukul 17.45 WIB pasangan GBP/JPY yang menukik 0,26% di level 135,48 dibanding hari sebelumnya.
Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Garuda Berjangka menuturkan pelemahan poundsterling yang terjadi secara global jadi keuntungan tersendiri bagi yen. sajian data inflasi Agustus 2016 yang ternyata stagnan di level 0,6% seperti periode yang sama tahun lalu merontokkan kepercayaan pasar akan poundsterling.
Sebab, data inflasi itu pun diikuti oleh sajian data ekonomi buruk lainnya seperti harga barang yang dibeli perusahaan turun dari 3,1% menjadi 0,2%, harga barang dan jasa yang dibeli konsumen turun dari 1,9% menjadi 1,8% serta harga rumah yang turun dari tumbuh 9,7% menjadi 8,3% saja.
Selain di sisi lain peran yen sebagai safe haven turut menambah amunisi keunggulan mata uang Negeri Sakura. Pasalnya kini pasar menduga ekonomi Inggris pasca Brexit memang dibalut tren negatif yang artinya secara global ekonomi masih loyo. Jelas mengumpulkan yen adalah pilihan yang aman.
Ditambah lagi data index manufaktur Jepang Juli 2016 dirilis membaik dari minus 11,1% menjadi tumbuh 2,9%. “Menambah panjang alasan yen untuk menguat,” kata Wahyudi.
Karena itu Wahyudi memprediksi pelemahan GBP/JPY masih akan berlanjut Rabu (14/9). Terutama dengan dugaan sajian data ekonomi yang masih memburuk.
Serta proyeksi rilis data produksi industri Jepang masih akan stabil di level 0,0%. “Kalau tidak ada kejutan dari data ekonomi Jepang misal tetap stagnan, maka pelemahan GBP/JPY bisa menyempit,” jelas Wahyudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News