kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Poundsterling kian melemah terhadap the greenback


Selasa, 13 September 2016 / 21:23 WIB
Poundsterling kian melemah terhadap the greenback


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sajian data ekonomi terutama inflasi Inggris yang mengecewakan pasar jadi beban yang menggelayuti pada poundsterling. Sehingga pelemahan poundsterling di hadapan the greenback pun kian membengkak.

Mengutip Bloomberg, Selasa (13/9) pukul 17.45 WIB pasangan GBP/USD merosot 0,62% di level 1,3254 dibanding hari sebelumnya.

Alwy Assegaf, Analis SoeGee Futures mengatakan sajian data inflasi Agustus 2016 yang ternyata stagnan di level 0,6% seperti periode yang sama tahun lalu merontokkan kepercayaan pasar akan poundsterling.

Sebab, data inflasi itu pun diikuti oleh sajian data ekonomi buruk lainnya seperti harga barang yang dibeli perusahaan turun dari 3,1% menjadi 0,2%, harga barang dan jasa yang dibeli konsumen turun dari 1,9% menjadi 1,8% serta harga rumah yang turun dari tumbuh 9,7% menjadi 8,3% saja.

“Ini menguatkan dugaan pasar bahwa memang terjadi perlambatan ekonomi di Inggris pasca Brexit terjadi,” ungkap Alwy.

Sementara di sisi lain, dollar AS juga sebenarnya tengah terpuruk menyusul pernyataan negatif yang dilayangkan oleh salah satu Gubernur The Fed, Lael Brainard bahwa The Fed tidak perlu terburu-buru dalam menaikkan suku bunganya.

Mengarahkan dugaan pasar bahwa pada pertemuan FOMC September 2016 ini kenaikan suku bunga belum akan terjadi. “Namun memang di pasar sentimen terkait spekulasi The Fed rate ini masih tarik ulur, terjadi perbedaan pendapat antar pejabat,” jelas Alwy.

Hanya saja lemahnya poundsterling menguntungkan the greenback untuk jangka pendek.

Alwy menduga pasangan GBP/USD masih berpotensi lanjutkan pelemahan. “Meski pasar cenderung wait and see jelang FOMC pekan depan tapi ekonomi AS lebih solid dibandingkan Inggris saat ini,” ujar Alwy.

Nantinya laju pasangan ini juga ditentukan oleh rilis data neraca pembiayaan The Fed yang akan rilis Rabu (14/9) dini hari, dugaannya akan terjadi penyempitan defisit. Jika sesuai prediksi maka pelemahan GBP/USD kian terkonfirmasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×