kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Poundsterling pun tak bergigi di hadapan yen


Selasa, 22 Maret 2016 / 18:33 WIB
Poundsterling pun tak bergigi di hadapan yen


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kisruh politik di Inggris disinyalir menambah beban pergerakan poundsterling. Efeknya, posisi yen yang tengah lemah pun gagal dimanfaatkan poundsterling untuk berdiri unggul.

Mengutip Bloomberg, Selasa (22/3) pukul 16.50 WIB pairing GBP/JPY tersungkur 0,58% di level 159,92 dibanding hari sebelumnya. Rilis indikator inflasi Inggris Februari 2016 mencatatkan level pertumbuhan yang sama dengan bulan sebelumnya yakni di 0,3%.

Begitu juga dengan inflasi inti stagnan di level 1,2%. Sajian data lainnya pun tidak banyak mendukung poundsterling seperti harga jual barang dan bahan mentah yang dibeli pabrik Inggris tumbuh 0,1% atau lebih kecil dari prediksi yakni 1,4%. Begitu juga dengan harga barang yang dibeli konsumen tertahan di level sama dengan bulan sebelumnya yakni 1,3%.

Gema Goeyardi, Analis dan Direktur PT Astronacci International Futures mengatakan terjadi kekisruhan politik di Inggris. Setelah keputusan kontroversial James Cameron, Perdana Menteri Inggris untuk mereshuffle kabinetnya. Padahal tanpa kekisruhan politik, keadaan di Inggris sudah tinggi ketidakpastian menyusul Brexit.

“Ada aksi juga Cameron menginstruksikan pemangkasan tunjang bagi penyandang disabilitas, itu membuat Sekretaris Negara Bidang Kerja dan Pensiun, Duncan Smith mengundurkan diri. Efeknya negatif bagi pergerakan poundsterling,” jelas Gema.

Beban sterling semakin besar setelah sajian data inflasi pun tidak kunjung tumbuh. Di sisi lain, laporan aktivitas industri Jepang Januari 2016 mengalami pertumbuhan dari minus 0,9% ke level 1,2%.

Itu sejalan dengan langkah BOJ menerapkan suku bunga negatif untuk menggenjot ekonominya. Sehingga timbul harapan di pasar akan segera membaiknya perekonomian di Jepang.

Walau pelemahan GBP/JPY terbatas mengingat flash manufacturing PMI Jepang Februari 2016 merosot dari 50,1 ke level 49,1 atau masuk ke area kontraksi. “Secara arah pergerakan, pasangan ini masih akan tetap melemah,” prediksi Gema. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×