kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Poundsterling menguat disokong data PMI sektor jasa


Selasa, 05 Juni 2018 / 19:19 WIB
Poundsterling menguat disokong data PMI sektor jasa
ILUSTRASI. Uang Poundsterling Inggris


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Poundsterling melambung di hadapan dollar Australia setelah data PMI jasa Inggirs naik. Mengutip Bloomberg di pasar spot pukul 17.24 WIB, pasangan mata uang GBP/AUD tercatat naik 0,87% jadi di level 1,7558.

Analis Global Kapital Investama, Nizar Hilmy mengatakan, poundsterling berhasil menguat karena data service PMI Inggris periode Mei 2018 tercatat 54,0 lebih baik dari perolehan bulan sebelumnya di 52,8.

Nizar melihat belum ada kabar terbaru dari Australia yang bisa menopang mata uangnya. "Dari Australia netral saja tidak ada berita baru selain tetapnya suku bunga Australia di 1,50%," kata Nizar, Selasa (5/6).

Data produk domestik bruto (PDB) Australia yang akan dirilis malam nanti menjadi perhatian pelaku pasar. Menurut Nizar, jika data PDB Australia dirilis lebih baik maka bisa menahan laju pengautan poundsterling. Sementara, jika data PDB Australia dirilis turun maka bisa membuat poundsterling tetap menguat.

Nizar memproyeksikan dalam jangka panjang poundsterling berpotensi bearish sejak GBP/AUD mencapai level tertinggi sejak dua tahun lalu. "GBP/AUD sempat sentuh level tertinggi di Maret 2018 setelah itu mengalami konsolidasi serta berpotensi koreksi dalam jangka panjang," kata Nizar.

Sementara, untuk jangka pendek Nizar memproyeksikan GBP/AUD berpotensi rebound bila tidak ada sentimen yang menekan poundsterling. Oleh karena itu sebenarnya GBP membutuhkan sentimen pendorong untuk bisa menguat. Nizar mengatakan isu Brexit masih akan membayangi laju nilai tukar poundsterling.

Nizar menganalisis pada perdagangan, Rabu (6/6) pasangan mata uang GBP/AUD berpotensi menguat. Hanya, jika data PDB Australia dirilis bagus, maka hal tersebut bisa menghambat laju penguatan poundsterling.

Secara teknikal Nizar menganalisis harga berada di bawah MA 10 dan 25 mengindikasikan bearish. Indikator MACD berada di area negatif. RSI bergerak naik ke level 36 mengindikasikan oversold. Stochastic berada di level 11 menandakan oversold.

"Meski tren menunjukkan cenderung bearish dalam jangka waktu panjang, namun masih ada peluang-peluang bagi poundsterling untuk menguat dalam jangka pendek karena saat ini harga oversold," kata Nizar.

Support: 1,7420-1,7440-1,7460
Resistance: 1,7570-1,7590-1,7610
Rekomendasi: Buy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×