kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Poundsterling menguat terbatas pasca data penjualan ritel positif


Jumat, 25 Mei 2018 / 07:55 WIB
Poundsterling menguat terbatas pasca data penjualan ritel positif
ILUSTRASI. Uang Poundsterling Inggris


Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan mata uang poundsterling terpantau mulai menunjukkan penguatan di hadapan dollar AS. Meski masih diselimuti ketidakpastian Brexit, konsumsi di Inggris ditengarai berangsur pulih dan memberi sentimen positif bagi mata uang Sterling.

Mengutip Bloomberg, Jumat (25/5) pukul 07.42 WIB, pasangan GBP/USD menguat 0,22% ke level 1,3377. "Penguatan kurs poundsterling ini dampak dari rilis data penjualan ritel Inggris yang lebih tinggi dari ekspektasi," pungkas Muhammad Barkah, Kepala Koordinator Riset Rifan Financindo Berjangka, Kamis (24/5).

Kemarin, Kantor Statistik Nasional Inggris merilis, penjualan ritel Inggris di bulan April melonjak 1,6%, lebih tinggi dari sebelumnya minus 1,1% dan lebih baik dari perkiraan di level 0,8%. Barkah menilai, datangnya musim semi membuat cuaca menghangat dan mendukung masyarakat negara tersebut untuk berbelanja.

Pemulihan konsumsi juga terjadi di tengah perdebatan para pembuat kebijakan Bank Sentral Inggris (BoE) tentang waktu pelaksanaan kenaikan suku bunga.

Di sisi lain, kurs dollar AS sebagai rival utama mengalami penurunan pasca riilisnya notulensi pertemuan FOMC Mei lalu, pada Kamis (24/5) dini hari kemarin. Memang, notulensi tersebut masih menunjukkan keyakinan The Federal Reserves untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat seperti yang diharapkan oleh pasar.

Akan tetapi, para anggota FOMC juga mengungkapkan bahwa untuk sementara waktu ini mereka masih memberi toleransi pada kenaikan inflasi meski sudah melebihi target.

"Toleransi inilah yang diasumsi pasar sebagai sinyal dovish, sehingga melemahkan kurs dollar AS. Selain itu, muncul kabar terbaru bahwa Presiden AS Donald Trump sedang mengajukan penerapan bea impor baru, kali ini untuk impor mobil," papar Barkah

Selanjutnya, hari ini, Jumat (25/5) pada pukul 15.30 WIB akan dirilis perkiraan kedua indikator ekonomi GB GDP Growth Rate kuartal pertama yang diprediksi akan mengalami penurunan dari 0.4% menjadi 0.1%.

Turunnya persentase dari jumlah total laporan PDB di Inggris yang mengukur perubahan disetahunkan dari nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan ini akan berdampak negatif bagi poundsterling.

Adapun, secara teknikal, Barkah melihat kondisi GBP/USD berdasarkan Moving Average Exponential mengecil dengan arah kurs naik. Vortex Indicator juga masih dalam kondisi Red over Blue yang mengindikasikan potensi terkoreksi. Begitu pula pada indikator True Strength Indicator masih di area bearish.

Untuk hari ini, Barkah memberi rekomendasi buy pasangan GBP/USD selama harga berada di atas 1,3422. Ia memprediksi harga bergerak dalam rentang support 1,3289 - 1,3227 - 1,3088 dan resistance 1,3428 - 1,3505 - 1,3644.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×