kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,60   -28,13   -2.92%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Poundsterling melemah terhadap dollar AS menjelang voting Brexit


Selasa, 15 Januari 2019 / 20:10 WIB
Poundsterling melemah terhadap dollar AS menjelang voting Brexit


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar mata uang poundsterling melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menjelang voting Brexit malam ini. Pada pukul 20.16 WIB, pasangan mata uang GBP/USD melemah 0,23% ke 1,2833 dari penutupan kemarin pada 1,2864.

Analis Global Kapital Investama Berjangka, Alwi Assegaf mengatakan, faktor utama yang menyebabkan pelemahan GBP/USD saat ini adalah penantian pasar mengenai voting Brexit.

“Sebelumnya, Uni Eropa sepakat untuk menandatangani draft perjanjian Brexit. Hanya saja, hal ini sudah ditunda selama dua bulan lalu karena terlihat banyak parlemen yang menolak draft kesepakatan Brexit,” ujar Alwi kepada Kontan.co.id, Selasa (15/1).

Sekadar informasi, Pemerintah Inggris tengah harap-harap cemas lantaran parlemen akan melakukan voting soal kesepakatan Brexit. Alwi menilai, kalaupun perundingan Brexit berujung pada penolakan maka aka nada perundingan selanjutnya yang dilakukan beberapa bulan ke depan. Tapi belum tentu voting selanjutnya diterima oleh parlemen. Karena hal itulah sterling melemah terhadap the greenback.

Kendati demikian, Alwi menilai bahwa dari segi fundamental, mata uang dollar juga tidak terlalu positif. Dia melihat, banyak faktor yang mampu melunturkan mata uang dollar di pasar. Seperti isu penutupan pemerintahan Amerika Serikat (shutdown) yang memasuki pekan keempat.

Selain itu, Federal Reserve pun mengungkapkan akan lebih hati-hati dalam menaikkan suku bunga. “Bahkan ada beberapa anggota The Fed yang menyarankan untuk tidak ada kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan. Dan ini sangat dovish,” tandas Alwi.

Terakhir, Alwi menilai bahwa data ekonomi AS yaitu inflasi pun melambat sebesar 1,9%. Menurutnya, pairing GBP/USD bisa terangkat besok dari hasil voting Brexit. “Kalau hasilnya terganjal oleh Parlemen makan ini bisa melemahkan. Sebaliknya jika diterima maka pairing akan menguat,” imbuhnya.

Alwi memperkirakan besok pasangan GBP/USD akan bergerak di rentang support 1,2800-1,2710-1,2580. Sementara rentang resistance ada di 1,2880-1,2989-1,3120.

Secara teknikal, pairing GBP/USD menunjukkan momentum tren naik dari indikator RSI yang berada di area 56. Sedangkan dua mata uang ini bergerak di atas MA 10 dan 50 dan dibawah MA 200. Ini mengindikasi secara waktu jangka pendek dan menengah akan naik, tetapi jangka panjangnya turun.

Indikator stochastic pun berpotensi koreksi karena berada di area overbought 87-90. Kemudian indikator MACD bergerak di area positif. Ia merekomendasikan buy on weakness pada GBP/USD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×