Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Nilai tukar mata uang Inggris, poundsterling mencapai level tertinggi terhadap euro pada penutupan akhir pekan lalu. Pemicunya adalah kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi zona Eropa yang tecermin pada stress test perbankan. Sebanyak delapan bank dinyatakan gagal dalam ujian tersebut.
Namun, penguatan poundsterling ini terbatas oleh kurang lengkapnya outlook pertumbuhan ekonomi Inggris.
Herien Douglas, Analis Valbury Asia Futures melihat secara teknikal, rebound poundsterling masih tertahan, namun secara harian masih mendukung adanya tren kenaikan.
"Secara harian, gerak poundsterling dalam rentang tren naik, menjauhi trendline support. Hourly chart sangat mendukung karena bergerak tidak jauh dari level tertinggi sebelumnya. Dengan level support 1,6075-1,5909 selanjutnya, tren bisa berubah jika masuk area tersebut," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News