kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis: Sentimen utang AS berpotensi angkat posisi euro dan poundsterling


Kamis, 14 Juli 2011 / 14:35 WIB
Analis: Sentimen utang AS berpotensi angkat posisi euro dan poundsterling
ILUSTRASI. Pemandangan Kota Jakarta, Kamis (9/1/2020). Cuaca hari ini di Jabodetabek cerah berawan dan berawan tapi ada potensi hujan.


Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Adanya kemungkinan Moody's menurunkan peringkat utang Amerika Serikat memicu euro dan poundsterling cenderung menguat, hari ini.

Rating utang Aaa disandang Amerika Serikat (As) sejak 1917 dan bertahan hingga kini. Namun kondisi utang AS yang terus membengkak mengindikasikan sinyal yang semakin mengkhawatirkan. Terlebih belum ada kesepakatan antara pemerintah dan Kongres terkait batas utang.

Head of Research Treasury Division PT Bank Negara Indonesia Nurul Eti Nurbaeti melihat pengaruh sentimen utang AS terhadap euro dan poundsterling. Menurutnya, momentum pelemahan dollar AS berpotensi dimanfaatkan euro untuk bangkit. Terbukanya peluang Quantitative Easing (QE) tahap ketiga yang terlontar dari Gubernur Federal Reserves Ben Bernanke berpotensi menahan penguatan dollar AS.

Namun ekspektasi membaiknya rilis data fundamental AS cenderung memberi mixed sentimen atas dollar AS. "Isyarat persetujuan bailout kedua Yunani pada Jumat (15/7) besok, berpotensi menopang pergerakan euro. "Tindakan Fitch yang mendowngrade hutang Yunani belum terlalu direspon pelaku pasar tapi mencerminkan posisi Yunani yang masih membahayakan," ujar Nurul.

Sementara itu, pergerakan poundsterling berpotensi mengikuti euro di tengah minimnya sentimen domestik yang baru. Proyeksi ekonomi Inggris yang belum terlalu menggembirakan berpotensi menghalangi laju poundsterling. Namun, Nurul menilai pelemahan dolar AS dan sinyal kuat kesiapan The Fed meluncurkan stimulus berpotensi mengembalikan apresiasi pelaku pasar hingga mendorong penguatan poundsterling.

Potensi penguatan euro dan poundsterling juga terlihat dari indikator teknikal. Stochastic Slow dan relative strenght index (RSI) EUR/USD berada pada posisi uptrending, sedangkan Bollinger Band pada posisi sideways. Sementara indikator teknikal, GBP/USD juga menunjukkan pola penguatan. Parabolic stop and reverse (SAR) dan moving average onvegence divergence naik, sedangkan Bollinger Band melebar.

Nurul memprediksi, resistance EUR/USD di 1,3700 dan support di 1,4500. Rekomendasi beli di level 1,4200, dan jual di 1,4270. Sementara itu, GBP/USD diprediksi pada resistance 1,6400, dan support 1,5850. Rekomendasi beli di posisi 1,6130 dan jual di 1,6200.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×