kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.205   -50,00   -0,33%
  • IDX 7.776   32,73   0,42%
  • KOMPAS100 1.211   18,46   1,55%
  • LQ45 985   12,06   1,24%
  • ISSI 229   2,52   1,11%
  • IDX30 504   7,40   1,49%
  • IDXHIDIV20 609   9,30   1,55%
  • IDX80 138   1,54   1,13%
  • IDXV30 142   0,84   0,59%
  • IDXQ30 169   2,23   1,34%

Potensi Peningkatan ASP Hingga Transformasi ke EBT Mengangkat Prospek ITMG


Senin, 23 September 2024 / 20:17 WIB
Potensi Peningkatan ASP Hingga Transformasi ke EBT Mengangkat Prospek ITMG
ILUSTRASI. Pertambangan batubara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Kinerja Indo Tambangraya Megah (ITMG) diperkirakan meningkat pada semester II 2024.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) diperkirakan meningkat pada semester II 2024. Peningkatan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) dan pertumbuhan permintaan dari pasar ekspor menjadi pendorongnya.

Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan prospek pertumbuhan kinerja ITMG hingga akhir tahun tetap ada. Ini seiring dengan potensi peningkatan harga batubara.

Dijelaskan, di China, harga batubara didukung oleh berkurangnya produksi akibat hujan lebat. Lalu peningkatan inspeksi keselamatan di tambang, permintaan konsumen yang lebih tinggi menjelang hari libur nasional dari tanggal 1-7 Oktober, dan pekerjaan pemeliharaan di beberapa jalur kereta api di Provinsi Shanxi yang digunakan untuk transportasi batubara.

"Proyeksi ASP jika harga mampu bertahan pada rata-rata harga US$ 140, potensi ASP ITMG bisa meningkat di US$ 97," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (23/9).

Sebagai pembanding, pada semester I 2024 ASP ITMG berada di level US$ 96 per ton.

Baca Juga: ITMG Diprediksi Mencatatkan Kinerja Lebih Baik pada Semester II 2024

Analis Mirae Asset Indonesia Rizkia Darmawan menuturkan bahwa hingga Agustus 2024, harga patokan batubara Newcastle, rata-rata sebesar US$ 134 per ton. Harga di bulan Agustus 2024 naik 8% menjadi US$ 146 per ton dari US$ 135 per ton di bulan Juli, terutama disebabkan oleh meningkatnya permintaan batu bara dari China untuk persiapan musim dingin.

"Didorong oleh dinamika perdagangan itu, kami mempertahankan perkiraan untuk rata-rata harga batubara Newcastle di 2024 pada kisaran US$ 130 - US$ 140 per ton," tulisnya dalam riset, Senin (23/9).

Sukarno menghitung, dengan asumsi ASP ITMG di US$ 97 per ton maka pendapatan ITMG di semester II akan tumbuh 2% dari semester I. Adapun untuk laba bersih diperkirakan terkoreksi naik sebesar 1,3% dari semester I 2024.

Walaupun memang, secara keseluruhan pendapatan ITMG diprediksi tetap turun 11% YoY dan laba bersih turun 49% YoY untuk sepanjang tahun 2024.

Baca Juga: Produksi Batubara Turun, Cermati Saham yang Masih Menarik

Rizkia melanjutkan, dari sisi permintaan batubara juga tetap positif. Indonesia, sebagai pemasok utama bagi China dan India, diuntungkan oleh peralihan China dari batubara Australia.

Apalagi sanksi terhadap Rusia membatasi kemampuan ekspornya, sehingga menciptakan peluang bagi eksportir lain seperti Indonesia. Karenanya, ia menilai sektor batubara Indonesia berada pada posisi yang baik untuk mendapatkan keuntungan dari permintaan ekspor yang kuat.

"Kami memperkirakan ekspor batubara akan tumbuh sebesar 3% YoY, mencapai 418 juta ton pada tahun 2024, naik dari 406 juta ton pada tahun 2023," paparnya.

Analis Phillip Sekuritas Indonesia Helen juga sepakat bahwa permintaan batubara global diproyeksikan akan tetap relatif stabil pada 2024 dan 2025. Peningkatan permintaan listrik di negara-negara besar diperkirakan akan mengimbangi dampak dari pemulihan tenaga air secara bertahap dan perluasan energi terbarukan.

Baca Juga: Emiten Tambang dan Energi Gelontorkan Capex Jumbo untuk Biayai Ekspansi

Di sisi lain, Helen juga menilai bahwa penurunan kinerja ITMG pada semester I 2024 lebih disebabkan normalisasi harga batubara dunia. Secara fundamental, ia mencermati posisi kas ITMG tetap kuat, sebesar US$ 877 juta pada semester I 2024.

Hal tersebut juga memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan rasio pembayaran dividen yang menguntungkan. ITMG mengumumkan pembagian dividen tunai interim sebesar US$ 90 juta, atau Rp 1.228 per saham, untuk tahun fiskal 2024.

"Dividen ini mewakili 70% dari laba bersih ITMG pada semester I 2024," terangnya.

Di sisi lain, Helen melihat prospek jangka panjang yang lebih baik untuk ITMG. Ini menyusul langkah yang dilakukan perseroan dengan memulai diversifikasi portofolio ke Energi Baru Terbarukan (EBT).

Baca Juga: Menengok Capex Jumbo Emiten Tambang dan Energi yang Getol Ekspansi

Sebagai informasi, ITMG meningkatkan kepemilikannya di PT Cahaya Power Indonesia, anak perusahaan yang bergerak di bidang energi surya, menjadi 79,5% dari sebelumnya 60%. Hal ini dicapai melalui anak perusahaan ITMG lainnya, PT ITM Bhinneka Power (IBP), yang mana sebesar 70% sahamnya dimiliki ITMG.

Sementara itu, IBP terus meningkatkan kapasitas kontrak terbarukan sebesar 4,7 MWp selama kuartal II 2024. Hal itu menghasilkan total kapasitas terbarukan berbasis tenaga surya sebesar 34,5 MWp, termasuk proyek Bunyut per Juni 2024.

Sukarno sepakat bahwa prospek jangka panjang ITMG bagus dengan langkah ITMG yang mulai diversifikasi portofolio ke EBT. Dus, ia mempertahankan rekomendasi hold ITMG dengan target harga Rp 28.700.

Lalu Helen juga mempertahankan rekomendasi hold ITMG dengan target harga Rp 28.000. Kemudian, Mirae Asset Sekuritas juga mempertahankan peringkat hold ITMG dengan target harga Rp 25.900.

Selanjutnya: Nestapa Industri Karet Nasional, Produksi dan Ekspor Terus Menurun

Menarik Dibaca: 6 Cara Mencegah White Cast Akibat Sunscreen, Jangan Skip Moisturizer!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP)

[X]
×