Reporter: Olfi Fitri Hasanah, Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Gara-gara kisruh di Semenanjung Korea dan Suriah, pelaku pasar kembali melakukan penghindaran risiko (risk aversion). Pelaku pasar menilai risiko investasi saat ini meningkat.
Ini terlihat dari indeks CNN Fear & Greed. Akhir pekan lalu, indeks ini ada di level 25, menunjukkan pelaku pasar berada di posisi extreme fear. Pelaku pasar pun keluar dari aset yang dianggap berisiko, seperti saham, dan pindah ke safe haven, seperti emas.
Bagaimana dengan investor di Indonesia? Tenang, analis menilai investor di dalam negeri tidak perlu ikut-ikutan memindahkan investasi ke instrumen safe haven. Senior Research & Investment Analyst Infovesta Utama Wawan Hendrayana berpendapat, kondisi geopolitik yang memanas tidak berdampak signifikan pada prospek investasi di Indonesia.
Alasannya, kondisi makroekonomi terus membaik. Buktinya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dalam tren naik. "Investor tetap harus fokus pada pertumbuhan ekonomi dan inflasi, tidak perlu mengubah racikan investasi," kata Wawan kepada KONTAN, kemarin.
Cuma, investor perlu menyusun strategi agar hasil investasi optimal. "Investor perlu waspada terhadap goncangan geopolitik, ada baiknya take profit dahulu, setelah aman baru masuk kembali," saran Soni Wibowo, Direktur Bahana TCW Investment Management.
Soni juga menilai investasi emas bisa diandalkan di tengah situasi saat ini. "Sebagian fund manager meningkatkan porsi investasi emas untuk tujuan hedging," kata Soni. Ia optimistis, harga emas bisa mencapai US$ 1.400 per ons troi akhir tahun ini.
Wawan juga segendang sepenarian. Menurut dia, investor bisa memanfaatkan memanasnya kondisi geopolitik global untuk masuk ke aset safe haven, seperti emas.
Dalam kondisi seperti ini, harga emas berpotensi terus naik. Wawan memprediksi harga emas melonjak 10%-12% tahun ini. "Investasi emas bisa jadi diversifikasi," kata dia.
Tapi bila investor khawatir politik global bakal mempengaruhi investasi, Senior Vice President Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi Riawan merekomendasikan investasi di pasar uang diperbesar jadi 50%. Sedang investasi di saham dikurangi jadi 30%, emas 10% dan instrumen lain 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News