Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pekan ini, harga emas dunia masih melanjutkan penguatan. Harga emas di bursa berjangka Commodity Exchange untuk pengiriman Juni 2017, pukul 18:30, di level US$ 1.291,2 per ons troi.
Sepanjang pekan lalu, harga emas terus menguat. Adapun pada Kamis (13/4), harga emas untuk kontrak yang sama menembus rekor tertinggi tahun ini di posisi US$ 1.284 per ons troi.
Tonny Mariano, Analis Esandar Arthamas Berjangka bilang, ketidakpastian politik global secara fundamental membuat emas bergerak naik signifikan. Baru-baru ini, konflik Suriah yang melibatkan Rusia dan Amerika Serikat ikut membuat mata uang dollar Amerika tergerus, sehingga investor memilih aset yang lebih aman, salah satunya emas.
Selain itu, lanjut Tonny, agenda Pemilu di Prancis juga tengah menjadi sorotan para pelaku pasar. Dia bilang, jika kandidat pemilu sayap kanan, Marine Le Pen unggul, investor khawatir bahwa Prancis akan menyusul langkah Inggris hengkang dari Uni Eropa.
Dalam situasi yang penuh ketidakpastian tersebut, kata Tonny, orang akan mengamankan aset-aset mereka ke investasi yang dirasa aman. "Jika tidak dollar, biasanya yen. Kalau ke komoditas, berarti ke emas atau obligasi negara tertentu," ungkapnya pada KONTAN, Kamis (17/4) lalu.
Selain tensi geopolitik global,naiknya harga emas juga disebabkan oleh karena melemahnya dollar. Menurut Tonny, dollar terdepresiasi pasca Presiden AS, Donald Trump mengeluarkan pernyataan bahwa nilai tukar dollar sudah terlalu kuat. Secara sederhana, Tony menjelaskan bahwa Trump tidak ingin nilai tukar dollar terlalu kuat.
Pernyataan tersebut tampak bertolak belakang karena kondisi ekonomi Amerika jauh lebih bagus dari negara lainnya, sehingga wajar jika dollar menguat.
Tonny tidak dapat memprediksi berapa lama penguatan emas tersebut akan bertahan. Yang jelas, sampai kondisi ketidakpastian politik global perlahan sirna. Dia mencontohka,n fenomena yang baru terjadi dekat-dekat ini, yaitu kapal perang Amerika sedang bergerak ke Korea Utara.
"Sejauh pemberitaan mengenai permasalahan itu dibicarakan oleh pelaku pasar, maka status emas sebagai safe haven tetap terjaga," katanya.
Tonny memproyeksikan peluang emas untuk melanjutkan penguatan pada pekan ini masih terbuka. Selain karena secara teknis emas berhasil membentuk level harga tertinggi tahun ini, secara fundamental emas juga akan mendapat dukungan dari faktor ketidakpastian global. Dia memprediksi, harga emas pada pekan ini akan bergerak di range US$ 1.260 per ons troi - US$ 1.300 per ons troi.
"Secara teknik, emas sudah overbought. Jadi faktor yang bisa menekan harga emas pekan depan adalah aksi ambil untung yang dilakukan oleh pelaku pasar. "Jadi faktor yang bisa membatasi pergerakan harga emas ke atas adalah aksi profit taking," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News