kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.483   0,00   0,00%
  • IDX 7.772   72,61   0,94%
  • KOMPAS100 1.088   11,36   1,06%
  • LQ45 797   14,83   1,90%
  • ISSI 265   0,48   0,18%
  • IDX30 414   7,84   1,93%
  • IDXHIDIV20 481   8,55   1,81%
  • IDX80 121   1,89   1,59%
  • IDXV30 131   2,25   1,74%
  • IDXQ30 134   2,33   1,77%

Porsi MI di sukuk diprediksi naik menjadi 50%


Selasa, 31 Mei 2016 / 11:28 WIB
Porsi MI di sukuk diprediksi naik menjadi 50%


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Ketentuan reksadana berbasis sukuk diprediksi akan memicu masuknya manajer investasi ke surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara.

Head of Fixed Income Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus mengatakan aturan ini berpeluang mendorong kenaikan porsi kepemilikan manajer investasi di sukuk negara menjadi 30%-50%. Manajer investasi diprediksi akan memborong sukuk lantaran memiliki kupon dan yield yang lebih tinggi ketimbang obligasi konvensional.

"Apabila supply sukuk cukup banyak, otomatis penambahannya akan cukup banyak, namun kenaikan porsi sukuk akan bertahap dan membutuhkan waktu lama," tutur Nico.

Ketentuan reksadana berbasis sukuk masuk dalam peraturan otoritas jasa keuangan (POJK) No.19/POJK.04/2016 tentang Penerbitan dan Persyaratan Reksadana Syariah.

Kenaikan permintaan diprediksi akan memicu membanjirnya penerbitan sukuk dari Pemerintah dan Korporasi. Ujung-ujungnya, tingkat likuiditas sukuk diprediksi akan ikut meningkat.

"Indonesia sebagai negara syariah besar, saat ini masih sangat kecil dalam mengeluarkan obligasi sukuk," ujar Nico. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×