kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PMN diketok, KRAS langsung bersiap right issue


Rabu, 13 Juli 2016 / 21:09 WIB
PMN diketok, KRAS langsung bersiap right issue


Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Yudho Winarto

Jangka waktu yang dibutuhkan untuk membangun pabrik dan power plant yang cukup panjang maka dipastikan dana dari PMN tersebut belum bisa dirasakan hasilnya pada tahun ini.

Clement menargetkan tahun ini KRAS bisa tumbuh 20% dan laba bersih yang bisa lebih baik dari tahun lalu. "Sentimen positifnya adalah peningkatan harga komoditas baja," kata Clement.

Selain itu, rupiah yang stabil, harga gas yang turun, dan perampungan pabrik blast furnace pada kuartal ketiga tahun ini. Serta pertumbuhan ekonomi yang stabil serta pembangunan infrastruktur. Namun, banjir impor dari China terutama baja menjadi sentimen negatif bagi KRAS.

Peningkatan harga energi seperti Tarif Dasar Listrik juga akan membebani ongkos produksi KRAS. "Pelemahan rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat juga akan menjadi sentimen negatif bagi perseroan,"ujar Clement.

Sementara, KRAS juga mendapat fasilitas utang senilai Rp 5 triliun. Clement bilang dana itu akan digunakan untuk menyelesaikan pabrik blast furnace yang berkapasitas 1,2 juta ton per tahun. "Blast furnace ini bisa menurunkan konsumsi listrik hingga 50%," tambahnya.

Melihat aksi korporasi yang dilakukan KRAS itu, Clement melihat kondisi keuangan debt to equity ratio berpeluang meningkat karena melihat utang yang didapat lebih besar dari dana yg didapat dari rights issue. "Namun rasio utang KRAS saya lihat masih cukup sehat," kata Clement.

Sementara Ikhsan, Analis NH Korindo Securities menilai PMN dan Right Issue itu menjadi sentimen positif bagi KRAS. Mengingat KRAS satu-satunya BUMN yang bergerak di bidang baja di Indonesia.




TERBARU

[X]
×