Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) optimistis, sejalan dengan ekspansi yang dilakukan perseroan hingga 2020 mendatang bisa mendongkrak pertumbuhan pendapatan minimal 17% setiap tahunnya.
Gatot Setyowaluyo, Direktur Utama PJAA menargetkan, pendapatan ditaretkan bisa menyentuh Rp 3,7 triliun. Sedaangkan, laba bersih diproyeksikan bisa ada di kisaran Rp 1 triliun atau tumbuh 27% per tahun.
Arif Nugroho, Direktur Keuangan PJAA menambahkan, tahun ini, pihaknya menargetkan bisa mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,3 triliun.
"Margin laba sebelum pajak akan kami jaga di level 35%," ujarnya, Senin (10/11).
Dengan asumsi target pendapatan tercapai, maka laba sebelum pajak diharapkan bisa mencapai angka Rp 455 miliar. Sedangkan, tahun depan, perseroan memrpoyeksikan pendapatan bisa naik 18% menjadi sekitar Rp 1,5 triliun.
Jika perseroan bisa menjaga margin laba sebelum pajak di level 35%, maka angka Rp 525 miliar tidaklah sulit dicapai. Namun, hingga September 2014, margin laba sebelum pajak perseroan hanya 20,5%.
Namun, Arif optimistis, target kinerja bisa tercapai kendati ongkos diperkirakan meningkat sejalan dengan rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan upah minimum regional (UMP). Pihaknya akan turut menaikkan harga pokok penjualan (HPP) dan efisiensi di sejumlah bagian.
"Untuk efisiensi yang bisa kami lakukan adalah kerjasama dengan distributor material, tidak kami serahkan semuanya ke sub kontraktor," jelas Arief.
Jadi, perseroan bisa mendapatkan harga lebih murah lantaran kotnrak pembelian dilakukan secara jangka panjang. Hal ini dilakukan sejalan dengan rencana ekspansi perseroan, baik di bisnsi rekreasi maupun di sektor properti hingga 2020 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News