kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pilih-pilih saham eksportir yang menarik


Kamis, 17 Juni 2021 / 07:50 WIB
Pilih-pilih saham eksportir yang menarik


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten eksportir berpotensi mencetak perbaikan kinerja pada tahun ini. Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, emiten yang memasarkan produknya di pasar ekspor berpotensi mencatatkan kinerja sekitar 15% pada 2021.

Chris memberikan contoh salah satu emiten yang yang bergerak di bidang industri mebel serta industri kayu, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) yang berhasil meraih peningkatan penjualan.

Menurut Chris, dengan kondisi ekonomi yang mulai pulih serta virus corona yang banyak membuat orang WFH sehingga mereka cenderung mempercantik rumahnya untuk area bekerja mendorong kinerja WOOD. Hal ini membuat saham WOOD kian menarik.

"Sementara untuk PT Sunindo Adipersada Tbk (TOYS) secara size masih kecil, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) terkendala di PKPU, PT Pan Brothers Tbk (PBRX) juga secara kinerja belum menarik," kata Chris, Rabu (16/6).

Baca Juga: Penjualan ke AS naik, Integra Indocabinet bidik pertumbuhan kinerja minimal 25%

Untuk itu, dia menjagokan saham WOOD dan memberikan rekomendasi buy dengan target harga Rp 900 per saham. Pada perdagangan Rabu (16/6), saham WOOD naik 0,66% ke harga Rp 765 per saham.

Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai, emiten yang berorientasi ekspor masih memiliki sejumlah tantangan meskipun kondisi ekonomi perlahan pulih.

Salah satunya emiten ekspor sekarang ini harus melewati prosedur pengiriman yang lebih ketat. "Pada intinya ekspor kemana pun kan tetap prosedur pengiriman barangnya pasti diatur lebih ketat kan saat ini," ungkap William, Rabu (16/6).

William menambahkan prospek emiten eksportir ke depannya tergantung pada kebutuhan. Pasalnya, dia menilai kebutuhan di masa sekarang ini tidak setinggi sebelum adanya pandemi.

Selain itu, naiknya kasus Covid-19 juga menjadi sentimen negatif untuk sektor ini. Oleh karena itu ia belum dapat memberikan rekomendasi saham-saham dari sektor ini.

Baca Juga: Saham furnitur mayoritas tertekan, Integra Indocabinet (WOOD) paling menarik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×