Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah berhasil menguat di akhir pekan lalu lantaran masih mengantisipasi kebijakan The Fed. Setelah Gubernur Janet Yellen mendukung kenaikan suku bunga The Fed, rupiah berpotensi tertekan di awal pekan depan.
Di pasar spot, Jumat (26/8) nilai tukar rupiah di hadapan dollar AS menguat 0,23% ke level Rp 13.212 dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah terangkat 0,18% di Rp 13.242.
Wahyu Tri Wibowo, analis PT Central Capital Futures memaparkan, pada akhir pekan lalu rupiah menguat lantaran masih mengantisipasi pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen. "Pergerakan rupiah lebih didominasi oleh faktor global," ungkapnya.
Padahal, peluang dollar AS menguat sebenarnya cukup besar mengingat beberapa pejabat The Fed telah mendukung kenaikan suku bunga tahun ini. Tetapi rupiah berhasil unggul karena perdagangan ditutup sebelum Yellen berpidato Jumat malam (26/8).
Selanjutnya, isi pidato Yellen yang cenderung mendukung kenaikan suku bunga dapat menekan rupiah pada awal pekan. Meski, kondisi fundamental dari dalam negeri sebenarnya masih cukup positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News