Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Piala Dunia FIFA 2022 segera bergulir pada Minggu (20/11) lusa. Qatar menjadi tuan rumah hajatan sepak bola paling akbar sejagat ini, yang akan berlangsung hingga 18 Desember 2022.
Meski membetot antusias pecinta bola, tapi bagi pasar saham, Piala Dunia bisa memangkas transaksi harian. Sebagai gambaran, tengok saja statistik saat Piala Dunia 2014 dan 2018 lalu.
Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro membeberkan, pada Piala Dunia 2014 (12 Juni - 13 Juli), rata-rata volume transaksi yang tercatat dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 3,43 miliar saham per hari.
Jumlah itu lebih rendah dibandingkan rata-rata volume transaksi tahun 2014 yang sebesar 3,71 miliar lembar per hari. Pada momentum Piala Dunia 2018 (14 Juni - 15 Juli), penurunan transaksi lebih parah lagi.
Baca Juga: Laju Indeks Bursa Bisa Tertekan Kenaikan Suku Bunga
Rata-rata volume transaksi IHSG sebesar 5,56 miliar lembar saham per hari. Jauh di bawah rata-rata volume transaksi tahun 2018 yang mencapai 7,09 miliar lembar per hari.
"Secara tren historical, transaksi saham di IHSG menurun saat Piala Dunia," kata Nico kepada Kontan.co.id, Jum'at (18/11).
Melihat pola itu, transaksi saham pada saat Piala Dunia kali ini juga berpotensi mengalami penurunan. Lantaran sebagian pelaku pasar cenderung lebih fokus ke Piala Dunia. Bahkan, bukan tak mungkin akan banyak dana yang mengalir ke bursa taruhan terlebih dulu.
Namun, Nico memberikan catatan bahwa Piala Dunia 2022 digelar pada akhir tahun. Berbeda dari gelaran Piala Dunia sebelum ini yang diadakan pada pertengahan tahun.
Oleh sebab itu, meski transaksi berpeluang menurun, tapi dari sisi return atau rata-rata kenaikan harga saham masih berpotensi naik saat Piala Dunia kali ini. "Seiring dengan peluang window dressing yang biasanya terjadi di Desember," terang Nico.
Baca Juga: Begini Strategi Sucor Asset Mengelola Reksadana Saham Hingga Ungguli IHSG
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus juga memandang gelaran Piala Dunia kali ini tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan pasar saham.
Maximilianus pun tidak mengubah target posisi IHSG di akhir tahun 2022. Dia optimistis, IHSG tetap bisa menembus level 7.380. "Target ini sedikit lagi tersentuh. Sebelumnya pada 15 September titik tertingginya di 7.377," jelasnya.