Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Melalui inisiatif ini, lanjut Simon, Pertamina membuktikan teknologi green hydrogen berbasis panas bumi dapat diterapkan secara nyata.
Proyek ini juga menjadi fondasi regulasi, standar, dan model bisnis hidrogen di Indonesia, serta menjadi ekosistem energi baru yang bisa direplikasi di wilayah lain.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal turut mengatakan, proyek plant green Hydrogen merupakan saksi bahwa dari sebuah daerah di Lampung, Indonesia mampu memberikan kontribusi besar bagi bangsa bahkan bagi dunia.
Baca Juga: Tebar Dividen US$ 136,4 Juta, Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Kerjar Target 1 GW
"Ulubelu telah membuktikan bahwa transisi energi bukanlah wacana, melainkan kenyataan yang terus berjalan dan berkembang," tutur dia.
Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu ini diproyeksikan juga sebagai pusat pembelajaran teknologi dan uji kelayakan komersial, termasuk studi permintaan serta kualitas produk untuk fase berikutnya.
Proyek ini mengintegrasikan energi panas bumi dengan teknologi terbaru AEM electrolyzer, sehingga menjadikannya pionir di dunia sekaligus mempertegas arah transformasi portofolio energi bersih.
Baca Juga: Pertamina Groundbreaking Pilot Plant Green Hydrogen di Ulubelu Investasi US$ 3 Juta
Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu ditargetkan mulai beroperasi pada 2026 dengan nilai investasi sekitar US$ 3 juta. Hidrogen hijau yang dihasilkan akan dimanfaatkan untuk uji pasar, termasuk ke sektor transportasi dan industri.
Selanjutnya: Genshin Impact Versi Luna I: Semua Update Menarik yang Harus Anda Ketahui
Menarik Dibaca: Hari Terakhir Promo PHD Double Date, Bawa Pulang Pizza Kedua Cuma Rp 9.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News