Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) optimistis kinerja keuangannya di tahun ini bisa membaik. Salah satu faktor positif yang bakal mendorong kinerja keuangan emiten ini adalah penggabungan antara PGAS dan Pertagas, sebagai kelanjutan pembentukan holding badan usaha milik negara (BUMN) di bidang minyak dan gas.
Direktur Utama PGAS Jobi Triananda Hasjim menyatakan izin integrasi antara Pertagas dan PGAS sudah dimulai. Ke depan, penggabungan ini akan menguntungkan dan meningkatkan kinerja perusahaan pelat merah ini. "Selain itu, perkembangan ekonomi juga membaik, sehingga penyaluran gas dari kami bisa lebih baik pada tahun ini," tegas Jobi, Kamis (26/4).
Sampai akhir tahun lalu, PGAS tercatat telah menyalurkan gas bumi sebesar 1.505 MMSCFD. Seluruh gas tersebut dialirkan melalui jaringan infrastruktur pipa gas sepanjang 7.453 km, kepada 196.221 pelanggan dari berbagai segmen, seperti industri manufaktur dan pembangkit listrik, komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan usaha kecil menengah (UKM).
PGAS juga menyalurkan gas ke rumah tangga yang tersebar di beberapa daerah. Di antaranya Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua.
Selain itu, melalui anak usahanya, PT Saka Energi Indonesia, PGAS juga mampu memproduksi minyak dan gas bumi sebanyak 51.208 barel setara minyak per hari (BOEPD). Tahun ini, PGAS akan tetap agresif mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi yang ramah lingkungan dan lebih ekonomis bagi masyarakat.
PGAS akan terus menyelesaikan beberapa proyek infrastruktur demi menjangkau dan menyalurkan energi lebih banyak lagi ke pelanggan. Beberapa proyek yang digenjot di antaranya proyek pipa gas transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 kilometer (km), termasuk pipa distribusi gas di Dumai sepanjang 56 km dan pemasangan pipa distribusi di wilayah Gresik sepanjang 11 km. Selain itu, PGAS juga sedang mengembangkan infrastruktur pipa transmisi gas bumi West Natuna Transmission System (WNTS) ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau.
PGAS juga membagi dividen sebesar Rp 766,27 miliar dari laba bersih 2017. Jumlah tersebut setara 40% laba bersih. Nilai dividen yang dibagi sebesar Rp 31,61 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News