kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.294.000   -9.000   -0,39%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Perusahaan Nikel Neo Energy Materials Dikabarkan Bakal IPO di BEI


Jumat, 10 Oktober 2025 / 12:45 WIB
Perusahaan Nikel Neo Energy Materials Dikabarkan Bakal IPO di BEI
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham emiten terbaru di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (10/3/2025). Kabar Anugrah Neo Energy Materials akan menggelar penawaran umum saham perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) terus mencuat.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar Anugrah Neo Energy Materials akan menggelar penawaran umum saham perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) terus mencuat. Kabarnya, IPO Neo Energy ini tembus dari Rp 5 triliun. 

Melansir laman resminya pada Jumat (10/10), Neo Energy memiliki dua tambang besar yaitu TAS dan MDK masing-masing tambang diperkirakan mencakup area di atas 10.000 hektare, dengan total sumber daya mencapai ratusan juta WMT. 

Masih mengacu dari laman resminya, Neo Energy saat ini tengah mengembangkan fasilitas High Pressure Acid Leach (HPAL) yang akan menggunakan teknologi hidrometalurgi generasi terbaru. 

Baca Juga: Ada Satu Perusahaan Kripto yang Bakal IPO, Prosesnya Sudah di BEI

Adapun fasilitas HPAL tersebut dirancang untuk memproduksi ratusan ribu ton Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) per tahun, yang menjadi bahan utama pembuatan baterai kendaraan listrik (EV).

Berdasarkan rumor yang beredar, HPAL Neo Energy diklaim memiliki biaya produksi  yang jauh di bawah rata-rata industri global di kisaran US$ 11.000 per ton–US$ 16.000 per ton. 

Operasi utama Neo Energy berpusat di dua kawasan industri hijau berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN), yakni Neo Energy Morowali Industrial Estate (NEMIE) dan Neo Energy Parimo Industrial Estate (NEPIE). 

Baca Juga: Masa Penawaran Umum IPO EMAS Berakhir Hari Ini, Masuk Tahap Penjatahan

Informasi yang beredar juga menyebutkan bahwa Neo Energy telah menyelesaikan tahap registrasi awal IPO dan kini bersiap memasuki tahap edukasi investor dalam waktu dekat. 

Jika rencana tersebut terealisasi, Neo Energy berpotensi menjadi salah satu IPO skala jumbo di penghujung 2025 sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam peta industri nikel hijau dan baterai global.

Upaya konfirmasi kepada pihak Neo Energy hingga berita ini diturunkan belum mendapatkan tanggapan resmi. Namun dalam pipeline Bursa Efek Indonesia (BEI) masih ada 11 perusahaan yang sedang mengantri untuk IPO. 

Selanjutnya: Cara Menabung Emas 1 Gram Setiap Bulan dengan Modal Kecil

Menarik Dibaca: Cara Menabung Emas 1 Gram Setiap Bulan dengan Modal Kecil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×