kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.000,58   6,98   0.70%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan murah harga menarik, tapi masih ada potensi turun lebih dalam


Senin, 16 Juli 2018 / 09:05 WIB
Perusahaan murah harga menarik, tapi masih ada potensi turun lebih dalam


Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Djumyati P.

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang yang dipicu oleh Trump, membuat pasar di dunia terus bergejolak tak terkecuali IHSG.  Walau minggu lalu IHSG kelihatan membaik tapi masih ada banyak ancaman yang bisa membuat pasar turun lagi. Apa saja pilihan investor? Apakah kelas aset lain bisa jadi pilihan? Berikut ini analisis IHSG dari Edbert Suryajaya Senior Investment Analyst dari Infovesta Utama, sebuah perusahaan yang melakukan riset dan konsultasi investasi kepada KONTAN.

Apa saja faktor yang harus diwaspadai investor saat ini?

Sebagai investor yang kita lihat di pasar modal yang kita waspadai isu-isu global. Ya kalau saya bisa bilang nomor satu dari The Fed yang masih akan terus menaikkan suku bunga, pastinya akan memberikan tekanan kepada rupiah. Kedua yang bisa kita tahu juga adalah dampak dari trade wars. Ya atau yang akan segera menjadi trade wars dalam skala yang lebih besar, kelihatannya antara Amerika Serikat dan kalau sebelumnya hanya dengan China ya kalau sekarang dengan seluruh dunia. Karena mereka sudah lihat ke Kanada, mereka sudah lihat ke zona Eropa, mereka juga sempat selentingan melihat Indonesia gitu kan. 

Ya jadi memang sekarang itu, dua hal itu yang menjadi fokus utama secara global. Secara lokal ada tapi isu-isunya tidak telalu signifikan kalau dibandingkan dengan dua isu global tadi. Meskipun bulan-bulan ini kita sudah mulai expecting laporan keuangan ya. Harapannya laporan keuangan itu begitu publikasi, ya itu akan membantu memberikan sentimen positif di pasar.

Berapa Prediksi Anda untuk IHSG sampai akhir tahun?

Kalau untuk prediksi indeks sebenarnya sejak akhir tahun lalu ketika kita memberikan prediksi untuk tahun ini kita sudah relatif pesimis ya. Kalau saya keliling gitu ya, saya dapat masukan dari teman-teman di industri bahwa prediksi masih bisa double digit meskipun kurus ya 10% gitu. Kita sejak awal sudah single digit. Prediksi kita indeks tahun ini year on year ya dalam satu tahun itu paling hanya tumbuh, paling optimistis 8% ya. Saat ini jujur saja kita sedang mempertimbangkan untuk merevisi. Kenapa, karena waktu tahun lalu kan kita kan tahunya The Fed. Isu trade war kan waktu tahun lalu kan belum terlalu mengemuka kan. Sementara tahun sekarang isu trade war yang paling depan malahan. Di mana exchange argument, exchange statement-nya itu kan begitu santer kan, ya. Sehingga kita merasa perlu untuk priced in hal tersebut. Tapi kalau angkanya berapa, kita belum keluar angkanya, tapi saya khawatirnya dalam satu tahun ya akan lebih rendah dari 8%.  

Kalau dalam jangka pendek, proyeksi terbitnya laporan keuangan perusahaan-perusahaan akan seperti apa?

Kalau dari kami sih melihat sih harusnya secara umum akan positif, terutama kalau kita lihat dari sektor komoditas ya batubara, di mana harganya itu kan trennya positif ya kalau boleh dibilang dalam tahun ini ya seiring dengan harga minyak naik. Dan juga kenaikannya bisa dibilang lebih tinggi gitu ya, jadi kita sih berharap positif. Nah tapi seberapa besar sentimen positifnya laporan keuangan itu bisa membantu pasar, itu yang mesti kita lihat. Karena laporan keuangannya positif, tapi investor asingnya keluar terus gitu kan. Tahun ini saja di pasar saham sudah keluar per minggu kemarin itu sekitar Rp 50 triliun. Itu sudah lanjut dari tahun lalu. Sekarang posisi, bahkan posisi investor lokal sudah lebih besar daripada investor asing. Apakah dengan laporan keuangan itu bisa ada dana baru yang masuk, karena kan istilahnya laporan keuangan bagus, harga kalau mau naik atau indeks mau naik itu kan harus ada dana orang yang investasi untuk beli lagi gitu kan. Nah itu yang mesti masih kita lihat sih.

Untuk para investor, apa yang bisa dilakukan saat ini?

Sekarang sih kondisinya agak pelik ya. Jadi kalau kita lihat secara valuasi, jadi kalau kita bicara nilai fundamental banyak perusahaan yang murah. Harganya menarik sebenarnya untuk mulai dikoleksi. Tapi di sisi yang lain kalau kita lihat, apakah ini akan naik atau atau paling tidak tidak bisa turun lagi, nah itu kita masih mesti hati-hati lebih lanjut. Potensi penurunan meskipun di kami saat ini harusnya penurunan tidak terlalu jauh lagi tapi tetap terbuka. Nah dengan kata lain, kita investasi, ya kita mesti siap untuk jangan investasi sekaligus, siapkan peluru paling tidak kalau turun kita bisa beli lagi. Tapi itu tadi valuasi fundamental masih menarik.

Bagaimana kalau kita bandingkan dengan pasar obligasi?

Kalau kita lihat kita pasar SBN (Surat Berharga Negara) mungkin ya. Pasar SBN juga sekarang sedang downtrend, karena dua hal. Nomor satu ya karena investor asing juga keluar ya, tahun ini pertama kalinya saya lihat, setelah tahun-tahun sebelumnya, pertama kalinya saya lihat tahun ini tuh investor asing keluar dari SBN. 

Jadi kalau kita lihat per posisi ya akhir tahun 2017 itu Rp 836 triliun dana asing ada di SBN. Per Januari melonjak signifikan jadi Rp 860 - 870 triliun. Per bulan kemarin itu jadi tinggal Rp 830 triliun. Dengan kata lain kalau dari Bulan Januari, turunnya sudah hampir Rp 40 triliun Jadi memang ada outflow di sana. Yang kedua juga suku bunga naik, ya kan suku bunga itu korelasinya selalu negatif kenaikan suku bunga dengan harga obligasi. Jadi ada dua faktor itu, kemudian kita lihat pasar obligasi juga mengalami penurunan. 

Tapi untuk obligasi kita selalu punya opsi untuk hold sampai jatuh tempo. Misalnya kalau yield-nya kita rasa oke, kita hold pokok kita balik ya tidak ada capital loss di sana. Sementara kalau saham potensi capital loss terbuka ya selalu terbuka di sana. 

Terus juga kita mesti hati-hati bahwa ketika ini terus-terusan. Itu kan yang dikhawatirkan semua orang adalah bahwa itu berdampak kepada perekonomian secara global itu. Kalau perekonomian secara global kena ya perusahaan-perusahaan tadi ya akan ngedrop semua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×