Reporter: Grace Olivia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertemuan Amerika Serikat dan China pada akhir pekan lalu tak membuahkan kesepakatan berarti. Kedua negara justru saling melempar tuntutan yang tak dapat dipenuhi masing-masing pihak. Ketegangan perang dagang pun kembali mencuat dan melemahkan mata uang dollar AS di hadapan yen.
Mengutip Bloomberg, Jumat (4/5) pukul 20.05 WIB, pasangan mata uang USD/JPY melemah 0,25% ke level 108,92. Dollar AS melemah selama tiga hari berturut-turut dan dalam sepekan turun 0,38% terhadap yen.
Di samping itu, "pelemahan bursa saham di AS juga membuat permintaan terhadap yen kembali meningkat," ujar Putu Agus Prasuanmitra, analis Monex Investindo, Jumat (4/5). Data tenaga kerja non-pertanian AS sepanjang April juga tercatat turun menjadi 164.000, lebih rendah dari perkiraan sebesar 190.000.
Namun, Putu menilai pergerakan dollar AS masih berpotensi menguat terhadap yen. Sebab, indeks dollar yang menjadi indikator posisi terhadap enam mata uang utama dunia juga masih menunjukkan penguatan hingga akhir pekan lalu. Mengutip Bloomberg, Jumat (4/5) pukul 19.55 WIB, tercatat naik 0,09% ke level 92,5.
Secara teknikal, Putu melihat harga pasangan USD/JPY juga masih berada di atas garis MA 50 dan 100, meski masih di bawah MA 200. Indikator MACD juga bergerak naik dan berada di level 0,7 saat ini. Adapun indikator stochastic berada di level 37 dan RSI turun ke level 48. Ini mengindikasikan penguatan dollar AS memang mulai terbatas dibanding pekan-pekan sebelumnya.
Putu memberi rekomendasi buy on dips untuk USD/JPY dengan proyeksi harga akan bergerak dalam rentang support 108,65 - 108,20 - 107,90 dan resistance 109,55 - 109,80 - 110,10.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News