Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kendati masih baru, instrumen pasar modal syariah di Indonesia dianggap akan terus berkembang. Pasalnya, Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia yang memiliki pangsa pasar yang luas. Dibandingkan instrumen keuangan syariah lainnya, pasar modal memang tergolong baru dibandingkan perbankan syariah dan asuransi syariah.
Abiprayadi Riyanto, Direktur Utama Mandiri Sekuritas (Mansek) memandang kebutuhan masyarakat muslim Indonesia terhadap investasi di pasar modal meningkat. Menurutnya, hal ini relevan dengan jumlah penduduk muslim yang sangat besar dari total populasi.
"Segmen syariah masih belum besar, baru sekitar Rp 5 triliun dengan kelolaan Mansek itu sudah 40% jadi belum banyak market share," ujarnya, Jumat (4/3).
Nicky Hogan, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan bahwa saat ini sudah ada beberapa anggota bursa yang menjalankan online trading. Diharapkan pada tahun ini ada penambahan 200 ribu investor dengan kontribusinya berasal dari sektor syariah.
"Pasar modal syariah sudah ada 9 AB (anggota bursa) yang punya online trading untuk syariah. Salah satunya adalah Mansek yang sudah menjalankan online trading," ujarnya.
Jumlah investor pasar modal syariah terus mengalami pertumbuhan secara signifikan. Pada tahun 2013, jumlah pemodal pasar modal syariah baru mencapai 803 investor, sedangkan pada 2014 telah tumbuh 248% menjadi 2.795 investor. Sedangkan pada Desember tahun lalu kembali meningkat menjadi 76% menjadi 4.908 investor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News